Page

Info seputar dunia bisnis, pendidikan dan infotainment

MAKALAH Laporan Akhir Tugas Siswa Tentang PENGGUNAAN KEMASAN PLASTIK PADA DAYA AWET BAKSO IKAN TUNA



PENGGUNAAN KEMASAN PLASTIK PADA DAYA AWET BAKSO IKAN TUNA




Oleh




Laporan Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai sebutan Ahli Pratama
pada
Program Studi Teknologi Pangan



LOGO320x2























PDD TEKNOLOGI PANGAN CIANJUR
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2013








BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Bakso atau baso adalah jenis ulahan daging yang dibentuk seperti bola,  lazim ditemukan pada masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Karena bahannya adalah daging, yang memiliki sifat permiable, yaitu sangat mudah rusak. Maka bakso sangat mudah mengalami penurunan kualitas, baik secara organoleptik maupun kimia sehingga daya awetnya sangat rendah. Selain itu, pembuatan bakso sering di isukan menggunakan bahan tambahan yang tidak seharusnya di gunakan, seperti borak dan formalin yang dimaksukan untuk menambah daya simpan bakso. Tentu saja bahan tambahan ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Dari itu diperlukan adanya teknik pengawetan yang baik agar daya simpan bakso meningkat namun tidak berbahaya bagi pengkonsumsi.

1.2    RUMUSAN MASALAH
1.      Teknik pengemasan plastik apa saja yang dapat dipakai untuk mengemas baso?
2.      Apa pengaruh teknik pengemasan vacuum pada daya awet  produk?
3.      Apa saja kelebihan pengamasan plastik
4.      Apa saja kekurangan pengamasan plastik

1.3  TUJUAN
1.      Mengetahui teknik pengamasan apa saja  yang dapat dipakai untuk mengemas bakso
2.      Mengetahui pengaruh teknik pengemasan plastik terhadap produk
3.      Mengetahui manfaat dan kerugian yang diakibatkan penggunaan teknik pengemasan plastik

1.4  KERANGKA PEMIKIRAN
Para pengusaha bakso melakukan pngemasan dengan menggunakan metode vacumm
Penelitian secara organoleptik daya simpan bakso ikan dengan berbagai metode pengemasan plastik di berbagai suhu ruangan




1.5  KONTRIBUSI
Hasil yang diperoleh dalam penyusunan laporan tugas akhir ini diharapakan dapat digunakan, antara lain :
1.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha yang bergerak di bidang terkait untuk memilih metode pengemasan yang lebih efektif
2.      Untuk dijadikan bahan ajar tambahan pada mata kuliah teknik pasca panen
3.      Untuk dijadikan pedoman penyusunan tugas akhir bagi mahasiswa tahun ajaran baru





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.   PENGEMASAN
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produkindustri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

2.2.   BAHAN KEMAS
2.2.1.      Bahan Kemasan Kertas
•Kertas Khusus
•Kertas Industri
Umumnya jenis kertas yang digunakan sebagai bahan kemasan adalah kelompok kertas industri

2.2.2.      Bahan Kemasan Karton
Biasanya dibuat dalam bentuk kotakan lipat / folding karton yang terbuat dari bahan karton duplek dan sejenisnya, ketebalan duplek disesuaikan dengan berat isi produk atau ketebalan sekaligus sebagai daya tarik tersendiri.

2.2.3.      Bahan Kemasan Logam / Kaleng
Untuk kemasan produk makanan digunakan bahan Prime Plate.

2.2.4.      Bahan Kemasan Alumunium
Lebih tipis dan lebih ringan bila dibandingkan dengan kemas kaleng, dan biasa digunakan untuk mengemas minuman atau sirup buah.

2.2.5.      Bahan Kemasan Plastik
Terbuat dari bahan dasar yang terbuat dari minyak bumi, batu bara atau gas alam dan dibentuk sesuai keperluan yang diinginkan. Biasanya dalam bentuk RIGID, SEMIRIGID atau electroforming dan kemasan monolayer lainnya.

2.2.6.      Bahan Kemasan Kaca
Terdiri dari botol bertekanan dan tidak bertekanan.

2.2.7.      Bahan Kemasan Laminasi
Merupakan kemasan yang terbuat dari beberapa lapis film plastik yang dibuat dalam bentuk kantong melalui perekat panas. Umumnya kemasan ini menggunakan jenis plastik PE dan PP.

2.3.   SIFAT-SIFAT BAHAN KEMAS
·         Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
·         Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
·         Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara sekitarnya).
·         Kuat dan tidak mudah bocor.
·         Relatif tahan terhadap panas.
·         Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.
2.4.   BAHAN PENGEMASAN PLASTIK
2.4.1.      Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)
Bahan ini berwarna bening dan tembus pandang, biasanya digunakan sebagai kemasan minuman, minyak goreng, sambal, dan sebagainya.

2.4.2.      High Density Polyethylene (HDPE)
HDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan  botol susu atau jus yang berwarna putih, galon air minum, plastik belanja, dan sebagainya. Bahan ini memiliki sifat bahan yang keras, dan merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena memiliki kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara makanan atau minuman dengan wadah plastiknya.

2.4.3.      Polyvinyl Chloride (PVC atau V)
PVC biasanya digunakan dalam pembuatan botol deterjen, botol sabun, botol shampo, pipa saluran, dan sebagainya.
2.4.4.      Low Density Polyethylene (LDPE)
LDPE sering digunakan sebagai kantong belanja, plastik kemasan, pembungkus makan segar, dan botol-botol lembek. Bahan ini memiliki daya resistensi atau perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia.

2.4.5.      Polypropylene (PP)
Polypropylene biasanya digunakan dalam pembuatan botol minuman, kotak makanan, dan wadah penyimpanan makanan lainnya yang dapat dipakai berulang-ulang. Bahan ini merupakan jenis plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.

2.4.6.      Polystyrene (PS)
Jenis plastik ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan styrofoam, wadah makanan beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik.
2.4.7.      Other (O)
Terdapat 4 jenis plastik yang tergolong jenis Other, antara lain: Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis  SAN dan ABS merupakan jenis plastik yang baik digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia. SAN dan ABS sering digunakan dalam pembuatan kotak makanan, botol minum, peralatan dapur, sikat gigi, dan sebagainya.


2.5.   PENGEMASAN VACCUM
Pengemasan Vacuum adalah metode pengemasan produk yang mengeluarkan udara dari kemasan sebelum ditutup rapat dan disegel. Alur metode pengemasan ini diantaranya menempatkan produk ke dalam kamasan plastik jenis tertentu, pembunagn udara, dan penutupan kemasan dengan rapat. Srink film sering digunakan agar kemasan sangat rapat dengan produk. Pengemasan vacuum bisanya bertujuan untuk melepaskan oksigen yang dapat memperpanjang daya simpan makanan, dengan bentuk kemasan yang  mudah disesuaikan, serta menurunkan volume kemasan.


2.6.   BAKSO
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.






2.7.   IKAN
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan dikenal sebagai bahan makanan yang sangat cepat rusak, karena kandungan air yang tinggi dan pH netral yang baik untuk perkembangbiakan mikroorganisme.  Ikan yang tertangkap kemudian mati dan dibiarkan begitu saja maka keesokan harinya sudah tidak enak dinikmati lagi, apalagi bila dibiarkan 2 – 3 hari kemudian kondisi ikan sudah mulai membusuk.

2.7.1.      Ikan Tuna
Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari beberapa spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru Atlantik (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam.







Facebook Twitter Google+ Lintasme

Related Posts :

Back To Top