
Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.

Masa depan cemerlang terbentang luas di
hadapan remaja Northport, New York
itu. Tapi dia memilih mengajar. “Saya sangat senang mengajar. Karena di
bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak
cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain
untuk membuat perbedaan,” katanya
Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil
memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di
bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri
juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do. Menurut
peraih sabuk hitam tae kwon do ini menjadi dosen merupakan bidang yang
berbeda dari bidang lainnya. Dengan mengajar seseorang tidak hanya
menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Tapi, ia juga memampukan orang lain
untuk membuat perbedaan.

Referensi :
- http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/1329/Alia_Sabur/
- http://nenyok.wordpress.com/2008/04/27/alia-sabur-profesor-termuda-di-dunia/