TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden
Joko Widodo berfoto bersama Menteri Kabinet Kerja dan para petinggi
TNI-Polri usai membuka Rapim TNI-Polri di Auditorium PTIK/STIK Jakarta,
Selasa (3/3/2015). Rapim TNI dan Polri tahun 2015 ini mengambil tema
Sinergitas TNI-Polri Penggerak Revolusi Mental.
dapurinformasi.blogspot.com- Kinerja 'Kabinet Kerja' pimpinan Presiden Joko Widodo terus mendapat sorotan, bahkan ekonom Rizal Ramli yang notabene adalah Komisaris Utama PT BNI (Persero) Tbk pun turut mengkritik.
Rizal Ramli mengusulkan agar Kabinet Kerja dikembalikan kepada ideologi trisakti. Sebab, Ia menilai para Menteri di 'Kabinet Kerja' Jokowi-JK hanya memiliki paradigma menaikkan harga dalam setiap kebijakannya.
"Kalau hanya kerja, kerja, kerja enggak jelas kerja buat siapa, kerja
buat pejabat ? Itu Menteri Keuangan kan juga kerja. Kerja setuju-setuju
saja naikkin harga," kata Rizal kepada wartawan, di kawasan Senayan,
Jakarta Senin (6/4/2015) siang.
Menurut Rizal Ramli,
menteri bidang ekonomi seharusnya memberangus kartel dan mafia-mafia
yang bermain di sektor perekonomian, bukan malah menaikkan harga-harga.
Menaikkan harga, kata dia, tidak perlu memiliki pendidikannya yang
tinggi.
"Kembalikan ke titik relnya. Agar rakyat Indonesia menikmati kesejahteraan dan keadilan," ujarnya.
Dia menilai paradigma para Menteri Kabinet Kerja
berdampak kepada kepemimpinan Jokowi selaku presiden dalam setiap
mengambil kebijakan. Hal ini karena banyaknya para menteri yang
mendampingi sang kepala negara khususnya di bidang ekonomi dianggap
hanyalah hasil kompromi politik.
"Mayoritas rakyat tidak puas karena naikkan harga dan daya beli
merosot dan pekerjaan masih sangat sulit. Menurut saya itu terjadi
karena slogan utama dari kabinet ini adalah kerja" tambahnya.
Sumber : http://www.tribunnews.com