TEKNIK PRESENTASI
Pengertian Teknik Persentasi
Presentasi adalah salah satu bentuk
komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau
beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudian
menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang
menerima informasi dan bereaksi atas informasi yang diterimanya tersebut.
Keberhasilan suatu presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang
dapat diterima oleh orang dan seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh
orang seperti yang inginkan.
Cara seseorang menyajikan penjelasan
terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan
bantuan alat peraga berupaslide show, program aplikasi yang menyajikan
informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi
dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi. Menyajikan
presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana,
misalnya dengan media Animasi 3D (3DMax, Maya, dan sebagainya), yang paling
sederhana dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang
dibuat dengan Microsoft PowerPoint, dengan PowerPoint pun
dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta suara.
Tujuan Teknik Persentasi
Presentasi memiliki beberapa tujuan.
Tujuan presentasi akan sangat menentukan bagaimana kita akan melakukan dan
mendesain presentasi. Tujuan presentasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain.
Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas
sehingga orang dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah presepsi
terhadap informasi yang diberikan tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara
logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan
ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis akan mengurangi
keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3. Membujuk
Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan.
Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti
sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi orang.
5. Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui
informasi yang diberikan.
6. Pendidikan
Presentasi menjadi sarana pendidikan yang berguna agar audience mau
mempelajari teknik presentasi secara benar, dan mampu menghadapi ketakutan di
dalam bericara.
Presentasi Sebagai Alat Komunikasi
a. Presentasi merupakan alat komunikasi tangguh dalam usaha
untuk menyampaikan blaporan atau keterangan.
b. Presentasi juga dapat digunakan untuk menunjukan kemampuan, karena cara
dari seseorang memberiakn presentasi dapat dinilai seberapa jauh ia menguasai
bidangnya.
Tujuan Teknik Presentasi
a. Mempersiapkan diri sehingga sikapnya akan menunjang pembawaan
presentasinya.
b. Mempersiapkan materi presentasi sehingga menarik perhatian orang yang
dituju.
c. Mengenali masalah-masalah dalam memberi presentasi bagaimana
menanggulanginya.
d. Menggunakan teknik-teknik khusus agar presentasi mencapai maksud dan tujuan
si pembawa
Prinsip Dasar Dalam Presentasi
Prinsip dasar dalam presentasi sangat menentukan bagaimana kita akan
melakukan presentasi dengan. Prinsip presentasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mengendalikan Rasa
Takut
1. Pendekatan
rasional. Beberapa hal yang harus di perhatikan:
Ø Bukan hanya anda
sendiri yang takut berbicara di muka umum.
Ø Orator ulung
sekalipun ternyata tidak mampu menghilangkan rasa takut mereka100%.
Ø Pada tingkatan
tertentu rasa takut justru mengandung manfaat.
Ø Sebab utama dari
rasa takut dalam hal memberikan presentasi lisan adalah karena belum terbiasa.
Ø Pikirkanlah mengapa
mereka meminta Anda berbicara.
2. Latihan Olah Fisik.
Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
Ø Rileksasi: Tariklah
nafas dalam-dalam; gerakkan kaki dan tangan anda bergantian; putar leher dari
bahu ke satu ke bahu yang lain.
Ø Mencubit diri:
untuk mengalihkan rasa takut.
3. Latihan Olah
Mental. Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
Ø Membayangkan
audiens (yang membuat kita menjadi rileks).
Ø Visualisasi bahwa
anda akan berhasil, hayati pokok pikiran yang akan anda sampaikan,
singkirkan pikiran negative, yakinkan bahwa anda mampu berbicara dengan
menarik, yakinkan bahwa audiens terpukau.
Ø Bicara pada diri
sendiri: katakanlah pada diri sendiri anda telah belajar berbicara sejak belum
sekolah, bahwa bicara di depan umum sama saja dengan bicara di kamar mandi,
ingatlah sifat-sifat anda yang baik, yakinkan diri anda bahwa anda tidak berniat
jahat, dll.
4. Tindakan Praktis.
Beberapa hal yang harus anda perhatikan:
Ø Tindakan
seolah-olah: bila anda takut, bertindaklah seolah-olah berani; gunakan segala
kemampuan dan kemauan untuk berani.
Ø Persiapan diri anda
secara optimal.
b. Membangun Fondasi Presentasi
Ada ada empat hal yang wajib dipersiapkan pada saat melakukan presentasi:
Ø Menganalisis
momentum dan acara.
Ø Mengenali audiens.
Ø Menentukan sasaran
dan tujuan spesifik.
Ø Mempelajari lokasi
c. Mempersiapkan Materi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan materi pada saat melakukan presentasi, adalah sebagai
berikut:
Ø Mengetahui
informasi apa yang diperlukan.
Ø Menentukan waktu
mencari informasi tersebut.
Ø Mengetahui
sumber-sumber informasi
Ø Memilih informasi
Ø Menyusun struktur
materi
d. Mempersiapkan diri
Ø Jangan mengandalkan
teks lengkap, sajikan dalam bentuk pinter
Ø Jangan merendahkan
diri dengan mengatakan ”maaf saya sebenarnya tidak siap….”, atau ”saya baru
belajar…”
Ø Jika perlu latihan
dulu. Mintalah orang dekat anda untuk memberikan umpan balik
Ø Berpakaian yang
rapi dan cerah
Ø Jangan bicara
seperti anda sedang mengobrol dengan seseorang
Ø Bersikap yang
mengundang simpati dan kagum karena pengetahuan anda
Teknik Membuka Presentasi
Pembukaan yang baik akan meningkatkan
kepercayaan diri dan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan presentasi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Pada
saat presentasi jangan membaca saat membuka presentasi, membaca memang bisa
membuat lancar, tapi itu bisa menjadi jarak bagi Anda dan audiens. Karena harus
membagi perhatian antara catatan dengan audiens, sehingga memungkinkan
hilangnya hubungan dengan pendengar Anda. Membaca bisa menyebabkan hilangnya
kontak mata dengan audiens dan juga mempengaruhi ekspresi wajah kita.
Tujuan sebuah pembukaan
Pembukaan yang baik bertujuan untuk:
Ø Menarik perhatian
Saat ini banyak sekali pengalih perhatian, ada Blackberry, Tablet, dll.
Salah satu tujuan pembukaan yang baik adalah menjauhkan semua pengalih tersebut
dan membuat perhatian audiens hanya tertuju kepada Anda.
Ø Memperkenalkan
topik dan tujuan presentasi
Mungkin belum semua audiens mengerti dengan topik dan lingkup yang akan
dipresentasikan, serta tujuan yang ingin dicapai. Makanya, perlu disampaikan
saat pembukaan. Sebutkan manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan dari
mendengarkan presentasi Anda.
Ø Membangun hubungan
dan kepercayaan dengan audiens
Jelaskan siapa Anda dan mengapa Anda layak didengarkan.
Jelaskan siapa Anda dan mengapa Anda layak didengarkan.
Teknik menarik perhatian audiens
Banyak teknik yang dapat digunakan dalam membuka presentasi untuk menarik
perhatian audiens, antara lainsebagai berikut:
Ø Gunakan pernyataan
atau kutipan
Teknik ini banyak digunakan dan cukup ampuh untuk menarik perhatian.“Tahukah
Anda, di Indonesia, 46 orang meninggal setiap jamnya akibat rokok”Contoh
pernyataan di atas pasti akan sangat menarik perhatian. Audiens akan terpancing
rasa ingin tahunya akan kebenaran pernyataan tersebut. Setelah itu Anda tentu
harus dapat menjelaskan dari mana data tersebut, jangan asal menarik perhatian.
Dan ingat, pernyataan yang disampaikan saat pembukaan haruslah relevan dengan
isi presentasi kita.
Ø Berikan pertanyaan
Memberikan pertanyaan yang tepat tidak hanya akan menarik perhatian, tapi
juga mengarahkan fokus audiens pada topik yang akan dibahas. Jika audiensnya
sedikit, Anda bisa langsung menanyakan satu per satu jawabannya. Kalau banyak
bisa dilakukan dengan mengangkat tangan misalnya.”Siapa lebih rela lari
keliling lapangan daripada bicara di depan orang banyak? Ayo angkat tangan”Pertanyaan
seperti ini bisa ditanyakan ketika presentasi tentang “public speaking”.
Selain menarik perhatian, Anda juga dapat melihat seberapa banyak pendengar
Anda yang masih takut berbicara di depan orang banyak.
Ø Ceritakan sebuah
kisah
Jika Anda mahir dalam bercerita, Anda bisa juga menceritakan sebuah kisah
yang relevan dan tidak panjang untuk menarik perhatian audiens. Anda harus
yakin tidak membuat audiens justru merasa bosan dan mengalihkan perhatian
mereka akibat cerita yang Anda sampaikan. Pastikan kisahnya menarik, relevan
dengan topik, dan Anda cocok menceritakannya.
Ø Gunakan humor atau
anekdot
Cara ini juga dapat mencairkan suasana. Namun perlu diingat, jangan
berlebihan. Anda mungkin berhasil mencairkan suasana tapi gagal membawa
perhatian audiens pada topik yang akan Anda presentasikan. Selain itu, juga
harus dipastikan humor atau anekdot Anda tidak pasaran karena efeknya akan
berbeda jika humor tersebut sudah pernah didengar audiens sebelumnya.
Teknik Menyusun Struktur Presentasi
Setelah memiliki tujuan dan bahan
sudah terkumpul, tugas selanjutnya dalam persiapan presentasi adalah membuat
kerangka atau struktur presentasi. Ada banyakteknik menyusun struktur
presentasi, tergantung jenis presentasi yang akan dilakukan. Apakah itu
presentasi untuk promosi produk, presentasi bisnis, dll. Struktur presentasi
yang umum digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1. Isi
Isi dari presentasi sudah
dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik
yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama.
Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk
memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi,
kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
2. Pembuka
Pembuka sangat penting karena di
sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan
disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah
orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar
presentasi.
3. Penutup
Jika pembuka harus menimbulkan kesan
pertama yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang
mendalam sehingga akan diingat terus oleh audiens. Selain kesimpulan tentang
presentasi yang telah disampaikan, dapat juga diisi dengan quote,
pertanyaan retorik, dll.
Teknik Latihan Presentasi
Salah satu hal penting yang harus dilakukan setelah bahan presentasi
tersusun dengan baik adalah latihan presentasi. Ada beberapa manfaat
banyak latihan sebelum presentasi sebagai berikut:
Ø Meningkatkan
kepercayaan diri.
Pernahkah Anda berada di suatu acara dan tiba-tiba diminta untuk berbicara
di depan? Apa yang Anda rasakan salah satunya adalah kurang percaya diri.
Berbeda jika kita sudah melakukan persiapan dan latihan sebelumnya.
Ø Menguji
kesinambungan poin-poin yang akan dibawakan.
Kita bicara tentu ada maksud, ada pesan yang ingin disampaikan. Dengan
berlatih, kita akan dapat merasakan dan menilai apakah penyampaian kita dari
satu pesan ke pesan yang lainnya sudah berkesinambungan atau tidak.
Ø Menemukan cara
terbaik untuk menyampaikannya.
Dengan banyak latihan, Anda akan menemukan cara paling pas untuk
mengutarakan tujuan melakukan presentasi. Baik itu penekanan suara, bahasa
tubuh, gestur, bagian mana yang harus diulang, dll.
Ø Memperkirakan waktu
yang dibutuhkan untuk presentasi
Dengan latihan secara keseluruhan, Anda dapat melakukan estimasi berapa
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan presentasi. Jika Anda dibatasi waktu,
misalnya 15 menit atau 30 menit, dengan latihan bisa dilakukan penyesuaian.
Jika menggunakan slide, kira-kira berapa slide yang Anda butuhkan untuk jangka
waktu tersebut.
Mengenali Audiens Presentasi
Semakin baik kita mengenali
audiens presentasi semakin besar kesempatan kita untuk melakukan
presentasi efektif yaitu berhasil mencapai tujuan. Apa motivasi mereka
datang dan mendengarkan, latar belakang pendidikan mereka, sedalam apa
pengetahuan mereka tentang topik yang akan dibicarakan, jabatan atau posisi
mereka di perusahaan, dll. Mengenali audiens presentasi dengan baik akan
berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri kita. Berbeda rasanya melakukan
presentasi di hadapan teman-teman kantor dengan di tengah orang-orang yang
tidak kita kenal. Oleh karena itu, riset untuk mengenal calon audiens sangat
perlu untuk dilakukan.
Sebagai contoh, saya sering melakukan presentasi di hadapan atasan dan
rekan kerja tentang eksplorasi minyak. Melakukan riset tentang mereka relatif
lebih mudah untuk dilakukan karena saya berinteraksi hampir setiap hari. Saya
tahu latar belakang pendidikan, keahlian, lama bekerja, pengetahuan mereka
tentang topik presentasi, jabatan mereka di perusahaan, dan motivasi mereka
hadir mendengarkan saya. Ini akan sangat membantu saya dalam menyiapkan
presentasi agar tujuan saya dan mereka bisa tercapai.
Teknik presentasi yang baik dan benar
Presentasi mungkin bukan suatu hal
yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum
mempunyai pengalaman presentasi. Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana
cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:
1. Melakukan persiapan.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.
2. Materi presentasi
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
3. Pada saat presentasi.
Ø Usahakan datang
lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
Ø Gunakan waktu
seefisien mungkin.
Ø Gunakan pakaian
yang sopan tentunya
Ø Kenali audiens atau
peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya dan tahu
jabatannya.
Ø Bagi pandangan ke
kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang yang
paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO atau salah satu
pimpinan dari yang hadir.
Ø Sebisa mungkin
untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau
dengar
Ø Berbicaralah dengan
lugas dan sopan
Ø Atur intonasi suara
kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
Ø Jangan banyak
bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
Ø Munculkan beberapa
joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan
berlebihan.
4. Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan
disampaikan,jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan rasa kagum para
audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui.
5. Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.
Keberhasilan dari sebuah presentasi
adalah kita mengerti betul tentang isi yang akan dipresentasikan sehingga pada
saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk itu fahami
betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi
adalah untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi
presentasi yang ditawarkan.
Jenis-jenis dari presentasi:
Ø Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada
audience
Ø Visual: Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
Ø Teksual: Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.
Faktor utama yang menjadikan sseorang mampu presentasi dengan benar adalah
dengan ketrampilan dengan baik, yaitu melalui pelatihan dan praktek, kemudian
kemampuan dalam presentasi yang menjadikan sseorang mampu dipengaruhi.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan di dalam presentasi
Berikur adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan pada saat presentasi
yang akan menghasilkan presentasi yang baik dan benar:
1. Menentukan tujuan presentasi
2. Mengenali situasi dan audince
3. Menyusun kerangka presentasi
4. Mempersiapkan slide bila diperlukan
dan alat visual lainnya
5. Latihan di depan kaca
6. Rileks
Presentasi melalui slide show
Menggunakan PowerPoint. Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya
akan membahas teknik melakukan persiapan suatu presentasi melalui slide
show dengan bantuan program Microsoft Office PowerPoint.
Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran bagi yang belum
mengenal cara penggunaan PowerPoint secara umum, namun lebih ditekankan untuk
memberikan panduan lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan materi
presentasi, teknik penyajian dalam bentuk slide show, serta
beberapa saran teknis mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada
pada PowerPoint agar diperoleh hasil yang maksimal.
Unsur-Unsur dalam Sebuah Presentasi
Keberhasilan di dalam sebuah presentasi setidaknya terletak pada empat
unsur yang ada di dalamnya, yaitu:
1. Presenternya, yaitu
orang yang menyampaikan presentasi secara langsung di depan audience.
2. materi yang
disampaikan, yaitu bahan yang ingin dikomunikasikan dengan audience sasarannya.
3. sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan presentasi. Hal ini lagi-lagi yang pertama
adalah slide show yang disusun berdasarkan materi yang ingin
disampaikan. Oleh karena fokus kita membicarakan teknik presentasi denganPowerPoint, maka
yang dimaksud tentu saja bagaimana Anda mengemas materi presentasi dalam
bentuk slide show. Faktor berikutnya adalah peralatan untuk
menyampaikan slide show tersebut meliputi LCD Projector, sound system (apabila
pada ruang yang cukup besar dan jumlah audience yang cukup banyak).
4. audience yang
dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Jika ketiga unsur di atas telah
dipersiapkan dengan baik, tetapi ternyata tidak ada audience-nya, atau tidak
dihadiri oleh audience yang tepat sebagaimana yang dimaksud sebagai sasaran
tersebut, maka rangkaian acara presentasi tersebut tidak akan sukses
sebagaimana yang diinginkan.
Mengenal Model Presentasi
Ada tiga model presentasi yang perlu kita kenal, sebagai berikut:
1. Model Presentasi
yang Persuasif
Persuasif artinya merayu, membujuk, menghimbau. Contoh model presentasi ini
adalah memperkenalkan produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan pada
masyarakat, ceramah/presentasi di bidang kerohanian (agama), dan sebagainya.
Model presentasi ini, presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau
jawaban dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat
diterima/disetujui dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau
tidak.
2. Model Presentasi
Penyampaian Informasi
Contoh model ini di antaranya seorang manager yang sedang mempresentasikan
status dari sebuah proyek atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya,
Laporan Finansial, atau Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk
meminta dana. Hasil presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya
diterima atau tidak. Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau
memberikan pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan
kepada audience-nya.
3. Model Presentasi
Pelatihan/Training
Misalnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan baru, pelatihan yang
diberikan sehubungan dengan akan diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada
para pengajar sehubungan adanya sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.
Menyiapkan Presentasi Sesuaidengan Tempat dan Waktunya
Seringkali seseorang memiliki sebuah file slide show yang menjadi
“senjata”nya untuk melakukan presentasi di segala medan. Misalnya Anda seorang
dari devisi marketing atau pelatih yang menjelaskan materi pelatihan di banyak
tempat dan lokasi yang seadanya. Disamping itu, sering terjadi sebuah persiapan
presentasi yang dilakukan dengan target dan
medan tertentu. Berikut ini beberapa pertimbangan dalam menyiapkan presentasi.
1. Kejelasan
Sebuah informasi merupakan data-data
yang terstruktur. Tanpa adanya struktur yang baik, informasi masih merupakan
kumpulan data mentah yang belum memiliki makna. Data yang terstruktur,
terorganisasi, dan mempunyai bentuk, barulah dapat dikategorikan sebagai sebuah
informasi. Sama halnya dengan susunan kata-kata atau kalimat, belum tentu mampu
menjelaskan informasi yang ingin disampaikan. Oleh karenanya, kita masih
memerlukan alat lain yang dapat mempresentasikan informasi-informasi, khususnya
informasi mengenai data yang bersifat kuantitatif yang dapat menunjang susunan
kata agar lebih efektif. Dengan peralatan tersebut, kita dapat menjadikan
informasi lebih jelas lagi, khususnya untuk menjelaskan halhal sebagai berikut:
Ø Penjelasan mengenai
suatu perubahan atau trend tertentu.
Ø Penjelasan data
secara berurutan dengan sudut pandang yang berbeda.
Ø Memperlihatkan
urutan peristiwa dari sudut yang berbeda.
Ø Menyebutkan urutan
peristiwa secara kronologis.
Ø Menampilkan
informasi yang mempunyai hubungan dari sudut yang berbeda.
Agar informasi dapat diterima lebih jelas oleh audience, Anda dapat memberi
sentuhan visual pada informasi tersebut. Alat bantu untuk visualisasi
informasi. Jika informasi yang ingin disampaikan berupa nilai-nilai data, maka
untuk menangkap perbandingan atau kecenderungan (trend) nilai-nilai data, maka
lebih tepat bila disajikan dalam bentuk grafik data. Berikut ini contoh alat
presentasi data berupa grafik data yang kami kutip dari buku: ”Teknik
Mempresentasikan Data dengan Diagram Excel” – Adi Kusrianto, 2006 – PT Elex
Media Komputindo.
2. Kepenakan
Informasi berbentuk paparan serta
analisis, biasanya berisikan pesan-pesan yang majemuk dan mungkin memiliki
sifat yang berbeda-beda apabila dilihat dari sudut cara menguraikannya.
Walaupun demikian, perbedaan sudut pandang tersebut belum tentu memiliki bobot
yang sama. Setidaknya paparan serta analisis itu memiliki pokok dan topik
tertentu yang akan diberikan penekanan agar diketahui pembaca atau
audience-nya. Dengan demikian, hal ini berarti dari sekian banyak uraian yang
dianggap penting oleh presenternya belum tentu penting bagi pembacanya.
Berdasarkan hal ini, presenter harus menyadari bahwa harus ada point-point
tertentu yang harus dijadikan pokok bahasan yang diberikan penekanan,
penonjolan yang didasarkan atas antisipasi presenter terhadap kebutuhan pembaca
atau audience-nya.
3. Meringkas
Sebuah laporan maupun penjelasan yang
panjang tidaklah efektif untuk disajikan dalam sebuah presentasi, oleh
karenanya dalam menyusun sebuah presentasi haruslah digunakan cara-cara
peringkasan dan disajikan secara visual untuk memudahkan audience memahaminya.
Dengan grafik/diagram/gambar/foto maupun peraga akan dapat meringkas informasi
berupa kata-kata. Sebagai contoh, suatu paparan mengenai urutan dan proses
kerja dapat disajikan secara jelas dan singkat dalam bentuk Gantt Chart seperti
contoh di bawah ini.
4. Kesamaan
Dengan bantuan diagram arus atau
flowchart akan dapat dicapai suatu kesamaan pemahaman terhadap suatu informasi
yang sifatnya prosedural atau penjelasan tentang jalannya suatu proses.
Sebaliknya jika informasi seperti ini diuraikan dengan kata-kata, mungkin akan
terjadi distorsi atau penyimpangan, apalagi bila informasi yang disampaikan
bersifat multiproses.
5. Penguatan
Penguatan adalah suatu proses untuk
mengingatkan kembali suatu informasi dengan cara mengulang (repetisi). Cara ini
telah lama dikenal dan diterapkan ketika seorang guru mengajar muridmurud
tingkat Prasekolah maupun Sekolah Dasar. Dengan mengu lang-ulang penjelasan
atau mengulang bacaan kepada anak SD akan mampu menguatkan ingatan terhadap apa
yang dibaca atau diterangkan gurunya. Penguatan informasi pada sebuah
presentasi dapat dilakukan de ngan cara mengulang inti informasi pada badan teks
maupun pada illustrasinya. Contoh berikut ini pada bentuk artikel di sebuah
majalah. Dari ide ini Anda dapat mengembangkan dalam bentuk slide buatan Anda.
6. Berpihaklah pada
audience
Dalam melakukan pendekatan kepada
publik, audience, usahakan Anda menempatkan diri pada posisi mereka. Sekalipun
Anda seorang pemilik perusahaan yang beraudiensi dengan publik karyawan yang
Anda rekrut sendiri, berperanlah seolah Anda pada posisi karyawan. Informasi
yang akan disampaikan bisa lebih menyentuh sasaran.