Alia
Sabur berumur 19 tahun kurang 3 hari ketika Ia menjadi profesor termuda
dalam sejarah. Guiness Book of Record pun menobatkan dirinya sebagai
guru besar atau professor termuda dalam sejarah. Rekor sebelumnya di
pegang oleh Colin Maclaurin, mahasiswa Issac Newton. Alia Sabur Lahir
pada 22 Februari 1989 di New York USA, Alia menjalani masa studinya
dengan waktu amat singkat. Dari kelas IV SD, gadis ini langsung melompat
ke universitas, dan lulus BA dengan predikat sum cum laude dari
Universitas Stony Brook di New York ketika usianya baru 14 tahun.
Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.
Masa depan cemerlang terbentang luas di
Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.
Masa depan cemerlang terbentang luas di
hadapan remaja Northport, New York
itu. Tapi dia memilih mengajar. “Saya sangat senang mengajar. Karena di
bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak
cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain
untuk membuat perbedaan,” katanya
Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do. Menurut peraih sabuk hitam tae kwon do ini menjadi dosen merupakan bidang yang berbeda dari bidang lainnya. Dengan mengajar seseorang tidak hanya menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Tapi, ia juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan.
Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do. Menurut peraih sabuk hitam tae kwon do ini menjadi dosen merupakan bidang yang berbeda dari bidang lainnya. Dengan mengajar seseorang tidak hanya menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Tapi, ia juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan.
Referensi :
- http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/1329/Alia_Sabur/
- http://nenyok.wordpress.com/2008/04/27/alia-sabur-profesor-termuda-di-dunia/