Jaringan komputer adalah
sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung
dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan
jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan
jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua,
puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah
proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group
riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya
proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer
yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa
banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal.
Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang
dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali
bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS
beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam
proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan
harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah
digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar
secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara
seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak
diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan
telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua
host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah
dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan
konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa
melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet
mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar
informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang
terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan
orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini
memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan
berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang
disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang
diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan
jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang
tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya
orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun
sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan
tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di
dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak
digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan
kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
MODEL REFERNSI OSI DAN STANDARISASI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer
diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak.
Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk
berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang
dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi
interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang
menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model
referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan
semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model
referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik
sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk
produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet
sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan
protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet
MODEL OSI
|
TCP/IP
|
PROTOKOL TCP/IP
| |||
NO.
|
LAPISAN
|
NAMA PROTOKOL
|
KEGUNAAN
| ||
7
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
| |
DNS (Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
| ||||
FTP (File Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file
| ||||
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file HTML dan Web
| ||||
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
| ||||
NNTP (Networ News Transfer Protocol)
|
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
| ||||
POP (Post Office Protocol)
|
Protokol untuk mengambil mail dari server
| ||||
SMB (Server Message Block)
|
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
| ||||
6
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol untuk pertukaran mail
| ||
SNMP (Simple Network Management Protocol)
|
Protokol untuk manejemen jaringan
| ||||
Telnet
|
Protokol untuk akses dari jarak jauh
| ||||
TFTP (Trivial FTP)
|
Protokol untuk transfer file
| ||||
5
|
Sessi
|
NETBIOS (Network Basic Input Output System)
|
BIOS jaringan standar
| ||
RPC (Remote Procedure Call)
|
Prosedur pemanggilan jarak jauh
| ||||
SOCKET
|
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
| ||||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP (Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
| |
UDP (User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
| ||||
3
|
Network
|
Internet
|
IP (Internet Protocol)
|
Protokol untuk menetapkan routing
| |
RIP (Routing Information Protocol)
|
Protokol untuk memilih routing
| ||||
ARP (Address Resolution Protocol)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
| ||||
RARP (Reverse ARP)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
| ||||
2
|
Datalink
|
LLC
|
Network Interface
|
PPP (Point to Point Protocol)
|
Protokol untuk point ke point
|
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
|
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
| ||||
MAC
|
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
| ||||
1
|
Fisik
|
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja,
tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU
(International Telecommunication Union), ANSI (American National
Standard Institute), NCITS (National Committee for Information
Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum
di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan
memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan
pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi
peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Badan pekerja di IEEE
WORKING GROUP
|
BENTUK KEGIATAN
|
IEEE802.1
|
Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk
MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
|
IEEE802.2
|
Standarisasi lapisan LLC
|
IEEE802.3
|
Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
|
IEEE802.4
|
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus
|
IEEE802.5
|
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring
|
IEEE802.6
|
Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
Queue Dual Bus.)
|
IEEE802.7
|
Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
|
IEEE802.8
|
Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
|
IEEE802.9
|
Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN
|
IEEE802.10
|
Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
|
IEEE802.11
|
Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
|
IEEE802.12
|
Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
|
IEEE802.14
|
Standarisasi masalah protocol CATV
|
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network.
Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
1. Topologi BUS
Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu :
Keuntungan :
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Mudah dikembangkan
Kerugian :Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidakbisaberfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas
2. Topologi RING
Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring
(sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga
berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama.
Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan
setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data
itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini
yaitu :
Keuntungan :
- Hemat kabel
Kerugian :
- Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku
3. Topologi STAR
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.
Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan
stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai
oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat
keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu :
Keuntungan :
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4. Topologi Peer-to-peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan
komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari
10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang
diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara
bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang
dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer
yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang
memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru,
katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup
memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan
kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan
ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih
mudah dipelajari dan dipakai.
ETHERNET
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan
Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense
Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960
pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial.
Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE.
(lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini
adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah
ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada
bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2,
10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke
jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai
untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap
pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan
(collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan
(request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara
acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan
secara bergantian.
Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka
tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit
yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip
yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka
berbasis 16, 48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan
masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh
di atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan
pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc.
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi
(TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi
masing-masing host komputer dijaringan.
1. 10 Base 5
Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm)
sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya
kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi
konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika
menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m,
bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa
mencapai panjang maksimum 2,5 km.
Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di
komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus
(kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium
Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap
segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai
adalah konektor 15 pin.
2. 10 Base 2
Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan
berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil,
berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena
MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis.
Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet.
Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya
menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen
menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih
dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan
konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi
beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.
3. 10 Base T
Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang
(star) seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah
termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater
diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen
jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk
memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer
tersambung bisa mencapai 1024 unit.
Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded
Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP
yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai
kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan
kegunaanya.
- Category 1, Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon dirumah-rumah
- Category 2, Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps
- Category 3, Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing
- Category 4, Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps
- Category 5, Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base) atau network ATM
4. 10 Base F
Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena
menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka
panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang
sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya.
Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan
kabel/media yang berbeda.
5. Fast Ethernet (100 Base T series)
Selain jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip
lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis
berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4,
100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa
melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali
(20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi
lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya.
Router
Router Wi-Fi D-Link :
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan
3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol
tujuh-lapis OSI.
Fungsi :
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda
dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk
suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan
suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai
macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada
sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa
jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar,
yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan
besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda
(seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur
jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan
paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering
router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan
secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang
mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis router :
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni :
- Static Router (Router Statis) : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
- Dynamic Router (Router Dinamis) : adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Router versus Bridge :
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat
meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi
beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi,
router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan),
dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu,
seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada
lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan
router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan
segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama
(sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP
lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam
jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing,
seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk
menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan
yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP
dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas
dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth
jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan
yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah
ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.
Produsen Router
Beberapa produsen router termasuk :
- 2Wire (www.2wire.com)
- 3Com (www.3com.com)
- Adtran (www.adtran.com)
- Alcatel (www.alcatel.com)
- Apple Computer (termed 'AirPort Base Stations')
- Asus (www.asus.com)
- Belkin (www.belkin.com)
- Buffalo Technology (www.buffalotech.com)
- Billion (www.billion.com)
- CANYON (www.canyon-tech.com)
- CISCO SYSTEMS, INC. (www.cisco.com)
- Cyclades Corporation (www.cyclades.com)
- D-Link Systems (www.dlink.com)
- Draytek (www.draytek.com)
- Enterasys Networks (www.enterasys.com)
- Ericsson AB (www.ericsson.com)
- Extreme Networks (www.extremenetworks.com)
- Funkwerk Enterprise Communications GmbH (www.bintec.net)
- Foundry Networks (www.foundrynet.com)
- Hawking Technologies (www.hawkingtech.com)
- Hewlett-Packard (www.hp.com)
- Huawei Technologies (www.huawei.com)
- ImageStream (www.imagestream.com)
- Juniper Networks (www.juniper.net)
- Lightning MultiCom (www.lightning.ch)
- LINKSYS (www.linksys.com)
- Lucent Technologies (www.lucent.com)
- Marconi (www.marconi.com)
- Mikrotik (www.mikrotik.com)
- Motorola (www.motorola.com)
- MRV Communications (www.mrv.com)
- NetComm (www.netcomm.com)
- NETGEAR (www.netgear.com)
- Nortel (www.nortel.com)
- PacketFront (www.packetfront.com)
- Pivotal Networking (global.acer.com)
- Redback Networks (www.redback.com)
- Siemens AG (www.siemens.com)
- SMC Networks (www.smc.com)
- Tellabs (www.tellabs.com)
- U.S. Robotics (www.usr.com)
- Zoom Telephonics (www.zoom.com)
- Trendware (www.trendware.com)
- ZyXEL (www.us.zyxel.com)
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.
Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan
128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni :
- IP versi 4 (IPv4)
Aplikasi : FTP, HTTP, IMAP, IRC, NNTP, POP3, SIP, SMTP, SNMP, SSH, Telnet, BitTorrent, Websphere MQ, dll
Transportasi : DCCP, SCTP, TCP, RTP, UDP, IL, RUDP, dll..
- IP versi 6 (IPv6)
Data link : Ethernet, Wi-Fi, Token ring, FDDI, PPP, dll
Fisikal : RS-232, EIA-422, RS-449, EIA-485, 10BASE2, 10BASE-T, dll
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah
32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host
komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat
4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4
tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga
nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada
diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau
IPv6.
Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3
Representasi Alamat :
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet
berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah
w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar
antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian
nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. (1)
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan
segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh
router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa
jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama
dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki
alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus
bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam
jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan
network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut
dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. (2)
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut :
- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat
dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam
oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk
lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan
representasi desimal.
Kelas | Alamat IP Oktet pertama (desimal) | Oktet pertama (biner) | Digunakan oleh |
---|---|---|---|
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas B
|
128–191
|
10xx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
|
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki
hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan
oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme
Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga
skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi
dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit
sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B
dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet
terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan
pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap
network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam
IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa
depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang
dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin
meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas
seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut
juga dengan classless address.
JENIS-JENIS MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media
yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau
cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan
penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan
komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga,
performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium
tersebut.
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari
bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang
dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan
atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
- Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai
kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang
paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap
derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan
kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
- Thinnet atau RG-58 (10Base2)
- Thicknet atau RG-8 (10Base5).
- RG-59
- RG-6
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T Konektor, I Konektor (Socket) dan BNC Konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada
kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis
UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya
adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel.
Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk
instalasi jaringan.
- Twisted-Pair cable
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
- UTP Cable
- STP Cable
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari
luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama
masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi.
Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
- Kategori 1 (Cat-1), Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
- Kategori 2 (Cat-2), Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
- Kategori 3 (Cat-3), Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
- Kategori 4 (Cat-4), Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
- Kategori 5 (Cat-5), Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
B. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single
mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai
petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari
transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan
sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber
optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3
sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih
kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi
adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki
core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan
pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter
lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan
terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi
data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel
berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan
fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat
ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam
biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV
kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television
(CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca
dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan
nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini
dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
C. Wireless Network ( WiFi & WiMax )
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network),
transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk
menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang
dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya.
Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah
dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point)
dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi
semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access
Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan
yang sudah ada.
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi.
Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz.
Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan
ke dalam gelombang elektromagnetik ini.