Page

Info seputar dunia bisnis, pendidikan dan infotainment

Kenaikan BBM Takkan Buat Inflasi April Tinggi


Ilustrasi -- FOTO: ANTARA
Ilustrasi -- FOTO: ANTARA
  Jakarta: Ekonom Aviliani menilai, untuk jangka pendek, kenaikan BBM jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter tidak akan mengerek inflasi yang terlalu tinggi untuk April.

Aviliani memprediksi, inflasi April sebesar 0,27-0,30 persen. Hal tersebut karena ada sumbangan dari ikut naiknya harga bahan bangan dan juga transportasi, serta pergerakan nilai tukar rupiah.

"Masih sekitar 0,27-0,30 persen, tetap masalah pangan, transport April. Namun kita masih lihat perkembangan karena setiap dua minggu akan berubah harga BBM," kata Aviliani, saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).

Untuk pangan, kata dia, agar inflasi tidak mengalami fluktuasi, Pemerintah Pusat perlu menggandeng Pemda untuk mengatur harga di setiap kabupaten. Selain itu Pemda juga perlu diberi amunisi untuk mengatasi permintaan di pasar.

"Mereka harus ada instrumen berapa demand, berapa suplai, sehingga tidak terjadi kenaikan harga. Jangan semua dipegang pusat kerena enggak mungkin harga menjadi stabil," jelasnya.

Sementara dari sisi transportasi, pemerintah nampaknya perlu memberikan subsidi pada angkutan perkotaan melalui Organda, supaya tidak ikut menaikkan tarif.

"Biasanya kalau kita lihat di berbagai negara transportasi itu disubsidi, subsidinya langsung pada produsen, tidak langsung pada masyarakat," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Aviliani, seharusnya pengusaha angkutan kota tidak lagi menaikkan tarif saat ini, karena pada periode sebelumnya saat harga BBM diturunkan, mereka telah mengambil untung dengan tidak ikut menurunkan tarif.

"Kita sudah sempat alami penurunan harusnya mereka sudah punya keuntungan saat harga BBM turun," pungkasnya.
AHL 
 
Sumber :  http://ekonomi.metrotvnews.com
Facebook Twitter Google+
Back To Top