dapurinformasi.blogspot.com – Pasangan suami istri asal Margorejo
ini tergolong kaya raya. Masalahnya, di usia yang sudah senja, mereka
belum punya anak. Mereka pun tak mau mengadopsi anak karena takut harta
warisan jatuh kepada anak yang bukan darah daging mereka.
Sebut saja suami ini bernama Donjuan dan istrinya Karin. Akhirnya,
agar harta warisan jatuh ke tangan anak sendiri, Karin pun harus
mengikhlaskan Donjuan menikahi sephia, 24, keponakannya sendiri.
Untuk melegalkan pernikahan tersebut, Karin dan Donjuan harus
melakukan sidang poligami di Pengadilan Agama Surabaya, Jalan Ketintang
Madya, Selasa (31/3). Bersama Sephia yang bakal jadi saksi sidang
poligami, Karin dan Donjuan tampak begitu mantap untuk meresmikan
poligami secara sah.
Karin pun dalam sidang menyatakan setuju. Apalagi, yang dinikahi
suaminya adalah keponakannya. Namun, setelah sidang, wajah Karin
mendadak berubah lesu.
”Tiba-tiba, saya kok takut. Saya takut Mas Juan lebih perhatian sama istri mudanya,” kata Karin.
Saat sidang, dia menceritakan, hakim memang bilang bahwa biasanya ending poligami memang seperti itu.
Karena suami sudah keenakan dengan istri muda, istri tuanya
ditinggal. Seperti kata plesetan yang sering didengar, dulu keponakan,
kini kepenaken (keenakan).
”Aku benar-benar takut, Mbak” ungkap Karin sembari melirik Donjuan.
Tapi, Donjuan yang dilirik tidak tahu. Donjuan malah tampak
memberikan perhatian kepada Sephia yang lebih ranum, seger, dan
kinyis-kinyis.
Apalagi, Sephia energik. Senyumnya lepas. Awalnya, Karin tidak setuju pada permintaan Donjuan untuk menikahi Sephia. Lha wong saat masih kecil, Sephia mau diadopsi Karin dan Donjuan jadi anak mereka, kok sekarang jadi istri.
Akhirnya, Karin memang tidak mampu menolak keinginan Donjuan untuk
mempersunting Sephia yang ditinggalkan ayahnya karena meninggal.
Ya, ayah Sephia yang merupakan kakak kandung Karin meninggal karena
kecelakaan. Sebetulnya, Sephia masih memiliki ibu. Namun, ibunya itu
meninggalkan Sephia sendirian di Surabaya. Ibunya lebih memilih bekerja
di Jakarta. Akhirnya, Karin pun meminta Sephia tinggal di rumahnya.
Kehadiran Sephia di rumahnya sangatlah menghibur. Sephia adalah anak
yang periang. Apalagi, Karin sudah divonis dokter tidak bisa punya anak.
”Makanya, saya ingin mencarikan istri yang bisa memberi Mas Juan anak,” ungkapnya.
Masalahnya, Donjuan tidak mau menikah lagi dengan wanita lain di luar
saudaranya. Sebab, Donjuan merasa bahwa kekayaan yang sudah
dimilikinya kini adalah warisan dan usahanya bersama Karin dalam dunia properti.
dimilikinya kini adalah warisan dan usahanya bersama Karin dalam dunia properti.
”Terus, siapa saudara saya yang mau menikah sama suami saya? Tidak ada pikiran lain waktu itu, selain Sephia,” papar Karin.
Ketika pertanyaan itu dilontarkan, ternyata Donjuan justru
mengiyakan. Awalnya, Karin kecewa karena sebenarnya pertanyaan tersebut
hanya dilontarkan untuk melihat kesetiaan Donjuan kepadanya.
Karena sudah telanjur mengatakan setuju jika Donjuan menikah dengan
Sephia, Karin pun akhirnya setuju. Karin berharap, Sephia-lah yang akan
menolak. Lha wong, jarak umur Donjuan dan Sephia sudah separonya. Ibarat
kakek dengan cucu. Nyatanya, kali ini Karin tertampar lagi. Sephia
justru bilang ho-oh saat diajak menikah dengan Donjuan.
Sumber : http://pojoksatu.id