5 Faktor
Terjadinya Kemiskinan
Mengapa terjadi kemiskinan? Apakah
karena takdir Tuhan? Kita tidak tahu takdir Tuhan. Setiap kita hendaknya punya
keyakinan bahwa kita ditakdirkan menjadi orang kaya. Kita tahu takdir setelah
terjadi dan kita tidak bisa menghindar. Tidak semua kondisi yang kita hadapi
itu sebagai takdir Allah. Hanya satu yang pasti kita tahu secara persis,
“kematian” itulah takdir Allah. Kemiskinan adalah sebuah kondisi. Dan kondisi
itu ada karena memang kita yang mengkondisikan atau dikondisikan. Banyak hal
yang mengkondisikan seseorang menjadi miskin, diantaranya :
- Merasa diri tidak punya apa-apa, padahal sesungguhnya diri ini punya apa-apa yang banyak. Seharusnya yang dipikirkan adalah bagaimana saya punya apa-apa, lalu berbuat untuk mendapatkan apa-apa.
- Tidak mau merubah diri. Merasa cukup dan senang dengan kondisi yang sekarang, padahal perubahan di sekitar kita terus terjadi dan berlanjut sepanjang kehidupan ini ada. Kita takut berubah, karena memang perubahan pada awalnya membuat perasaan tidak enak, tidak nyaman, dan juga belum ketahuan hasilnya. Ada yang terkejut dan bahkan ada yang tidak bisa menerima. Seharusnya kita berusaha keras untuk merubah diri dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Kebiasaan bangun siang harus dirubah menjadi bangun pagi sebelum shubuh. Sebab kalau bertahan pada kebiasaan itu kita bisa telah kerja, jalanan macet. Prilaku-prilaku boros, suka kredit, suka belanja, berpikir buruk dan salah sangka harus dirubah, karena itu adalah bibit kemiskinan. Dan perubahan adalah proses yang tidak pernah berhenti, yakni harus berjalan secara konsisten (istiqamah) dan menjadi prilaku sehari-hari. Kalau hanya sekali atau beberapa kali percobaan itu namanya baru pindah atau bergeser. Dan perpindahan atau pergeseran tidak membawa hasil apa-apa. Saudara masih ingat waktu kecil. Berapa kali jatuh saat saudara belajar jalan? Karena Saudara tidak takut, maka Saudara bisa berjalan.
- Tidak yakin akan kemampuan diri sendiri. Get or loss. Ambil dulu kesempatan, kalau tidak dia akan lolos. Saudara cukup bermodalkan keberanian, dan sedikit punya kemampuan. Kemampuan itu ditekuni dan dikembangkan. Jika ada tawaran, ambil dan yakinkan diri bahwa saudara pasti bisa. Sambil berjalan , saudara bisa bertanya dan belajar kepada orang lain.
- Takut berbuat, tidak berani mengambil resiko. Celaka yang paling besar adalah jatuh lalu takut dan tidak berani bangun kembali.
- Merasa tidak bisa. Inilah mental pecundang, belum dicoba sudah menyeragh, belum berangkat sudah pulang, belum bertanding sudah kalah. Jika datang ajakan untuk bergabung dalam sebuah usaha, tangkap terlebih dahulu, jalani sambil terus belajar, jangan katakana “saya tidak bisa”
Inilah 5 faktor penyebab seseorang
menjadi miskin. Termasukkah kita?
