dapurinformasi,- Mungkin kita berpikir seorang ilmuan adalah orang yang tingkat pendidikannya tinggi. Pasti anda tau Thomas Alfa Edison yang menemukan bohlam lampu dan penemuan lainnya. Siapa sangka kalau Thomas Alfa Edison ternyata tak lulus SD. Berikut kisah hidupnya.
Di masa kecilnya, ia dianggap dungu oleh guru di sekolah dasar tempat dia sekolah. Akhirnya ia pun keluar dari sekolah itu. Namun Saat itu ibunya tetap yakin bahwa dia akan menjadi orang yang besar.
Walaupun tidak sekolah, namun Thomas Alfa Edison memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi. Pada usia sebelas tahun Edison sudah bisa membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.
Percobaan–percobaan yang dilakukannya tentu membutuhkan biaya. Untuk mendapatkan uang ia rela menjadi penjual koran dan permen di kereta. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.
Di Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.
Tahun 1868 Edison sempat bekerja sebagai operator telegraf di Boston. Waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.
Thomas Alfa Edison mendapatkan hak paten pertamanya atas penemuan vote recorder. Namun penemuan ini tidak laku di pasaran. Lalu ia mengembangkan stock ticker dan menjual penemuannya ke sebuah perusahaan. Ia pun mendapatkan uang sebesar 40 ribu dollar. Uang tersebut dipakainya untuk membuat laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Dan disanalah ia membuat penemuan demi penemuan yang berguna bagi dunia.
Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Thomas Alfa Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.
Ia adalah sosok yang tak kenal kata gagal. Bahkan pernah suatu ketika laboratoriumnya terbakar dan seluruh aset yang ada di laboratorium tersebut hangus. Banyak orang yang menyarankannya berhenti saja dari impiannya itu. Namun saat kebakaran itu terjadi ia berkata, “suatu saat kan kubuat dunia seterang kebakaran ini.”
Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Thomas Alfa Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.
Thomas Alfa Edison pun meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. Namanya tetap dikenang sebagai ilmuan hebat. Dan temuan yang paling populer tentu adalah bohlam lampu. Ia pun membuktikan bahwa walau tak lulus SD tapi bisa jadi ilmuan hebat.
Biografi Thomas Alfa Edison
Thomas Alfa Edison merupakan ilmuan yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Temuannya sangat banyak sekali, mungkin ada ribuan temuan yang telah ia buat. Dan yang paling fenomenal tentu adalah bohlam lampu yang membuat dunia di malam hari bisa terang benderang.Di masa kecilnya, ia dianggap dungu oleh guru di sekolah dasar tempat dia sekolah. Akhirnya ia pun keluar dari sekolah itu. Namun Saat itu ibunya tetap yakin bahwa dia akan menjadi orang yang besar.
Walaupun tidak sekolah, namun Thomas Alfa Edison memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi. Pada usia sebelas tahun Edison sudah bisa membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.
Percobaan–percobaan yang dilakukannya tentu membutuhkan biaya. Untuk mendapatkan uang ia rela menjadi penjual koran dan permen di kereta. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.
Di Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.
Tahun 1868 Edison sempat bekerja sebagai operator telegraf di Boston. Waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.
Thomas Alfa Edison mendapatkan hak paten pertamanya atas penemuan vote recorder. Namun penemuan ini tidak laku di pasaran. Lalu ia mengembangkan stock ticker dan menjual penemuannya ke sebuah perusahaan. Ia pun mendapatkan uang sebesar 40 ribu dollar. Uang tersebut dipakainya untuk membuat laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Dan disanalah ia membuat penemuan demi penemuan yang berguna bagi dunia.
Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Thomas Alfa Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.
Ia adalah sosok yang tak kenal kata gagal. Bahkan pernah suatu ketika laboratoriumnya terbakar dan seluruh aset yang ada di laboratorium tersebut hangus. Banyak orang yang menyarankannya berhenti saja dari impiannya itu. Namun saat kebakaran itu terjadi ia berkata, “suatu saat kan kubuat dunia seterang kebakaran ini.”
Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Thomas Alfa Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.
Thomas Alfa Edison pun meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. Namanya tetap dikenang sebagai ilmuan hebat. Dan temuan yang paling populer tentu adalah bohlam lampu. Ia pun membuktikan bahwa walau tak lulus SD tapi bisa jadi ilmuan hebat.