dapurinformasi,- Jakarta - Pemanfaatan produk dan jasa
perbankan sangat penting untuk dilakukan oleh setiap anggota
masyarakat. Selain dapat membantu pengelolaan keuangan pribadi, produk
dan jasa perbankan dapat membantu peningkatan kesejahteraan dan
menggerakkan perekonomian masyarakat.
Sayang, hingga kini masih banyak anggota masyarakat yang belum memanfaatkannya atau bahkan belum memperoleh akses ke produk dan jasa perbankan. Alasannya, kurang pemahaman, lokasi tempat tinggal terpencil dan biaya atau persyaratan yang memberatkan. Untuk itulah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan program keuangan inklusif yang diberi nama LAKU PANDAI.
Program ini mulai terlihat realisasinya sejak akhir Maret lalu. BRI sebagai salah satu dari 17 bank pendukung mulai meluncurkan program keuangan inklusif lewat layanan perbankan tanpa kantor tersebut di bagian paling Timur Indonesia yaitu Papua. Acara pengimplementasian perdana LAKU PANDAI tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi Bank BRI dan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Haddad.
Layanan keuangan inklusif tanpa kantor sebenarnya bukanlah hal yang baru untuk BRI yang telah menjangkau hampir sebagian besar pelosok Indonesia lewat BRILink, inovasi perbankan tanpa kantor yang dimilikinya. Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan program keuangan inklusif ini BRI pun kembali melibatkan 24.713 agen BRILink yang telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Papua.
“BRI siap mendukung keuangan inklusif melalui keagenan BRILink dan produk-produk keuangan yang sesuai kebutuhan. Saat ini kami pun telah didukung dengan jaringan real-time online untuk mempermudah akses bagi masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan. Hal-hal tersebut akan membantu efisiensi operasional perbankan dan memberi kemudahan untuk masyarakat bertransaksi,” ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI.
Program keuangan inklusif LAKU PANDAI melalui agen BRILink hadir dengan sejumlah layanan yang selain bermanfaat juga sesuai kebutuhan masyarakat mikro. Tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke pusat kota atau mengeluarkan biaya admisnistrasi yang memberatkan. Melalui agen BRILink masyarakat dapat memiliki tabungan dan bertransaksi keuangan dengan mudah dan cepat.
Agen BRILink melayani transaksi setor dan tarik tunai, transfer, dan pembayaran melalui T-Bank yaitu tabungan berbasis nomor ponsel yang telah lama dimiliki BRI. Selain itu sebagai tambahan agen BRILink juga melayani pembuatan rekening Tabungan Murah. Produk tabungan tanpa biaya administrasi dan biaya transaksi yang lebih murah dari tabungan reguler. Tabungan Murah dapat menampung saldo maksimum hingga Rp 10.000.000,- dan memberlakukan maksimal transaksi debet (tarik tunai, transfer, pembayaran dan pindah buku) hingga Rp 5.000.000,- per bulan.
Tidak hanya itu, BRILink juga melayani pengajuan Pinjaman Mikro. Layanan pinjaman untuk usaha UMKM produktif dengan syarat mudah dan proses pencairan cepat dimana agen BRILink berperan sebagai referral. Layanan ini akan membantu pengembangan usaha UMKM dan lebih lanjut lagi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Setiap agen BRILink juga didukung oleh perangkat EDC BRI dengan menu mini ATM BRI untuk melayani masyarakat dalam bertransaksi keuangan. Bukan hanya nasabah BRI saja, masyarakat umum juga dapat memanfaatkannya untuk melakukan setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa hingga transfer antar bank.
Berdasarkan data, mulai Januari 2014 hingga Februari 2015 BRI telah memiliki 450 agen BRILink di wilayah Jayapura. Agen-agen tersebut telah berhasil membukukan 88.037 transaksi dengan total volume Rp 18,2 Miliar. Sementara secara nasional BRI telah memiliki 24.713 agen BRILink yang telah membantu 21 juta transaksi dengan volume Rp 7,8 Triliun.
Karena itu BRI yakin pengimplementasian program keuangan inklusif LAKU PANDAI yang dilakukannya akan berjalan sesuai harapan. Apalagi dalam waktu dekat BRI akan meluncurkan satelit perbankan pertamanya yang diberi nama BRISat. Satelit ini akan mempercepat dan mempermudah akses jaringan dan data perbankan BRI di seluruh wilayah Indonesia.
Sayang, hingga kini masih banyak anggota masyarakat yang belum memanfaatkannya atau bahkan belum memperoleh akses ke produk dan jasa perbankan. Alasannya, kurang pemahaman, lokasi tempat tinggal terpencil dan biaya atau persyaratan yang memberatkan. Untuk itulah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan program keuangan inklusif yang diberi nama LAKU PANDAI.
Program ini mulai terlihat realisasinya sejak akhir Maret lalu. BRI sebagai salah satu dari 17 bank pendukung mulai meluncurkan program keuangan inklusif lewat layanan perbankan tanpa kantor tersebut di bagian paling Timur Indonesia yaitu Papua. Acara pengimplementasian perdana LAKU PANDAI tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi Bank BRI dan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Haddad.
Layanan keuangan inklusif tanpa kantor sebenarnya bukanlah hal yang baru untuk BRI yang telah menjangkau hampir sebagian besar pelosok Indonesia lewat BRILink, inovasi perbankan tanpa kantor yang dimilikinya. Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan program keuangan inklusif ini BRI pun kembali melibatkan 24.713 agen BRILink yang telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Papua.
“BRI siap mendukung keuangan inklusif melalui keagenan BRILink dan produk-produk keuangan yang sesuai kebutuhan. Saat ini kami pun telah didukung dengan jaringan real-time online untuk mempermudah akses bagi masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan. Hal-hal tersebut akan membantu efisiensi operasional perbankan dan memberi kemudahan untuk masyarakat bertransaksi,” ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI.
Program keuangan inklusif LAKU PANDAI melalui agen BRILink hadir dengan sejumlah layanan yang selain bermanfaat juga sesuai kebutuhan masyarakat mikro. Tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke pusat kota atau mengeluarkan biaya admisnistrasi yang memberatkan. Melalui agen BRILink masyarakat dapat memiliki tabungan dan bertransaksi keuangan dengan mudah dan cepat.
Agen BRILink melayani transaksi setor dan tarik tunai, transfer, dan pembayaran melalui T-Bank yaitu tabungan berbasis nomor ponsel yang telah lama dimiliki BRI. Selain itu sebagai tambahan agen BRILink juga melayani pembuatan rekening Tabungan Murah. Produk tabungan tanpa biaya administrasi dan biaya transaksi yang lebih murah dari tabungan reguler. Tabungan Murah dapat menampung saldo maksimum hingga Rp 10.000.000,- dan memberlakukan maksimal transaksi debet (tarik tunai, transfer, pembayaran dan pindah buku) hingga Rp 5.000.000,- per bulan.
Tidak hanya itu, BRILink juga melayani pengajuan Pinjaman Mikro. Layanan pinjaman untuk usaha UMKM produktif dengan syarat mudah dan proses pencairan cepat dimana agen BRILink berperan sebagai referral. Layanan ini akan membantu pengembangan usaha UMKM dan lebih lanjut lagi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Setiap agen BRILink juga didukung oleh perangkat EDC BRI dengan menu mini ATM BRI untuk melayani masyarakat dalam bertransaksi keuangan. Bukan hanya nasabah BRI saja, masyarakat umum juga dapat memanfaatkannya untuk melakukan setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa hingga transfer antar bank.
Berdasarkan data, mulai Januari 2014 hingga Februari 2015 BRI telah memiliki 450 agen BRILink di wilayah Jayapura. Agen-agen tersebut telah berhasil membukukan 88.037 transaksi dengan total volume Rp 18,2 Miliar. Sementara secara nasional BRI telah memiliki 24.713 agen BRILink yang telah membantu 21 juta transaksi dengan volume Rp 7,8 Triliun.
Karena itu BRI yakin pengimplementasian program keuangan inklusif LAKU PANDAI yang dilakukannya akan berjalan sesuai harapan. Apalagi dalam waktu dekat BRI akan meluncurkan satelit perbankan pertamanya yang diberi nama BRISat. Satelit ini akan mempercepat dan mempermudah akses jaringan dan data perbankan BRI di seluruh wilayah Indonesia.
Sumber : http://news.detik.com/