Page

Info seputar dunia bisnis, pendidikan dan infotainment

Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha 
 dapurinformasi.- Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melantik pengurus baru DPP Gerindra. Menariknya, ada sejumlah nama baru yang sudah tidak asing lagi malang melintang di dunia politik.

Ada juga pengurus baru yang masuk pengurus Gerindra berasal dari pengusaha. Tidak cuma itu, mantan panglima TNI juga masuk amunisi baru partai berlambang burung garuda itu.

Jenderal (purn) Djoko Santoso didaulat sebagai anggota dewan pembina bersama Letjen (purn) Yunus Yosfia. Sementara pengusaha investasi Sandiaga S Uno duduk menjadi anggota dewan pembina, bersama dengan ekonom Fuad Bawazier.

Rachmawati Soekarnoputri juga memutuskan keluar dari NasDem dan bergabung dengan Partai Gerindra. Seluruh amunisi baru ini, memang terlibat aktif mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 lalu.

1.
Sandiaga S Uno
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

Me - dapurinformasi.Sandiaga Salahuddin Uno merupakan seorang pengusaha yang berhasil mendirikan sebuah perusahaan investasi bersama Edwin Soeryadjaya yang dinamakan Saratoga Capital. Perusahaan ini bergerak dalam bidang infrastruktur dan sumber daya alam.

Jabatan CEO di perusahaan tersebut kini tengah disandangnya di samping menjadi pimpinan di beberapa perusahaan lain termasuk perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia yaitu PT. Adaro. Tidak cepat puas, ia juga berhasil mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan aset yang dinamakan PT. Recapital Advisors.

Karena ketertarikan dan performanya yang baik di dunia bisnis, ia sempat ditunjuk menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang beranggotakan bahkan lebih dari 30 ribu pengusaha untuk periode 2005-2008.

Selain itu, ia juga aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sehingga sempat menduduki jabatan wakil ketua umum bidang usaha mikro kecil menengah dan koperasi.

Pada tahun 1990, Sandiaga pernah mengenyam pendidikan di Wichita State University dan dapat lulus dengan predikat cum laude dalam penempuhan gelar Bachelor of Business Administration. Dua tahun kemudian, ia melanjutkan studi di George Washington University untuk mendapatkan gelar master.

Jam terbangnya dalam dunia bisnis membawanya untuk menerima sebuah anugerah sebagai 'Indonesian Entrepreneur of the Year' pada ajang Anterprise Asia. Pada tahun 2008, ia mewakili Indonesia untuk bergabung dengan sebuah program kegiatan bernama Asia 21.

Di luar kegiatan bisnisnya, ia mengatur jadwal lain untuk sekedar berolahraga bersama keluarga kecilnya. Hobinya bermain bola basket juga membawanya menjadi Manajer Timnas Bola Basket Putri Indonesia di ajang SEA Games 2005 di Filipina.

Berkat usaha kerasnya, Globe Asia mencatatnya sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai 245 juta dollar AS. Kini Sandiaga sudah resmi bergabung menjadi anggota dewan pembina Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto.

2.
Fuad Bawazier
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

- Fuad dapurinformasi.- Bawazier adalah seorang politikus dan mantan menteri yang masih aktif di dunia politik. Lahir pada 22 Agustus 1949 di Tegal, Jawa Tengah, pria berkaca mata ini memulai karir profesionalnya tepat setelah lulus kuliah dengan menjadi asisten dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada.

Tingginya semangat Bawazier di dunia politik dan ekonomi secara bertahap namun pasti membawanya masuk menjadi jajaran orang terkemuka di Departemen Keuangan. Dedikasi dan komitmen pria yang nantinya bakal dikenal sebagai salah satu ekonom kondang Indonesia ini membuat pucuk pimpinan Departemen Keuangan saat itu memberi Bawazier amanat untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada salah satu lembaga paling vital di pemerintah Indonesia tersebut.

Alumnus Universitas Gajah Mada ini berhasil mengukir sejarah dengan menduduki posisi tertinggi di lembaga finansial pemerintah tersebut sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-19, sekaligus sebagai yang terakhir sepanjang rezim orde baru kepemimpinan mantan Presiden Soeharto (1988).

Di akhir masa orde baru, pria yang mengambil gelar doktornya di University of Maryland, Amerika Serikat ini kemudian bergabung dengan tokoh reformasi Amien Rais dari Partai Amanat Nasional. Pengalamannya selama masa Orde Baru membuat Bawazier mampu memberikan kontribusi besar dalam menghidupkan partai tersebut dan membuatnya dianggap sebagai salah satu tokoh reformis yang berhasil.

Selama berkiprah bersama PAN, Bawazier berhasil memperoleh jabatan sebagai Anggota MPR-RI sebagai wakil Partai Amanat Nasional (1999-2004) dan Anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (2004-2009). Pria yang sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PAN ini mulai melihat runtuhnya kekuatan pasca kepemimpinan Amien Rais dan kemudian membentuk partai baru yang hingga kini dipimpinnya, Partai Hanura.

Usai pagelaran Pilpres 2014, Fuad memutuskan untuk kembali pindah partai. Kini Fuad bergabung dengan Partai Gerindra dan langsung didapuk menjadi anggota dewan pembina oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

3.
Rachmawati Soekarnoputri
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

 - dapurinformasi. Pramana Rachmawati Soekarnoputri adalah anak ketiga Presiden Soekarno dan Fatmawati. Dia lahir di Jakarta, 27 September 1950. Wanita yang kerap berseteru dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini ingin meneruskan cita-citanya dengan turut menciptakan masyarakat adil makmur.

Ketika almarhumah ibunya, Fatmawati meninggalkan istana sebagai protes atas pernikahan presiden Soekarno dengan Hartini, dia masih berusia tiga tahun pada tahun 1953. Sejak itu Rachmawati lebih dekat dengan ayahnya. Dia diasuh oleh ibu angkatnya, Ibu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah.

Di SD, kemudian SMP, Diah belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olah raganya anggar, renang, dan bulu tangkis. Semula ia bercita-cita ingin menjadi dokter, tetapi ia lulus dari SMA jurusan sosial dan akhirnya ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1969.

Diah kini aktif di banyak kegiatan. Ibu tiga anak ini sering menulis. Ia juga mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), serta pendiri Universitas Bung Karno (UBK) pada tahun 1981.

Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan tahun 2001 ketika ia mendeklarasikan Forum Nasional di mana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading. Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut walaupun ia bukan termasuk pendiri partai.

Satu tahun setelah peristiwa itu barulah Rachmawati mendirikan Partai Pelopor yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis. Partai yang bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional. Selain itu kiprahnya di kancah politik, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.

Hengkang dari Pelopor, Rachmawati memutuskan bergabung dengan Partai NasDem pimpinan Surya Paloh. Namun tak lama dia di NasDem, usai Pilpres 2014, Rachmawati memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto.

4.
Djoko Santoso
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

- dapurinformasi.- Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952. Djoko adalah Panglima TNI yang menjabat sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.

Dikutip dari wikipedia, Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI tahun 1998, Kasdam IV/Diponegoro tahun 2000 dan Pangdivif 2/Kostrad tahun 2001.

Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 Oktober 2003.

Setelah itu, karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.

Djoko juga sempat mendeklarasikan diri hendak menjadi calon presiden di Pilpres 2014. Namun niatnya gagal karena tidak memiliki dukungan politik yang besar. Akhirnya, usai pilpres Djoko memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra dan didaulat langsung menjadi anggota dewan pembina di partai pimpinan Prabowo Subianto itu.

5.
Yunus Yosfia
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

 - dapurinformasi.- Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada 7 Agustus 1944. Dia adalah salah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

Dia adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965. Jabatan tersebut, beserta Departemen Penerangan yang di bawahinya, kemudian dihapuskan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Dikutip dari wikipedia, pada bulan Maret 2007, petugas penyidik sebab kematian di Australia mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Yosfiah atas kematian lima wartawan di Timor Timur pada tahun 1975. Saat itu Yosfiah diduga memimpin sebuah penyerangan ke Balibo.

Namun, Pemerintah Indonesia menolak permintaan itu karena Australia tidak memiliki yurisdiksi untuk mengadili warga negara Indonesia dan menganggap kasus tersebut telah ditutup. Kasus itu dikenal dengan nama Balibo Five.

Yunus Yosfiah mulai kembali aktif dijagat politik ketika membantu Prabowo Subianto saat menjadi capres di Pilpres 2014. Akhirnya, Yunus memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra dan didapuk menjadi anggota dewan pembina.

6.
Elza Syarief
 Kekuatan baru Gerindra dari jenderal sampai pengusaha

 - dapurinformasi.- Nama Elza Syarief termasuk salah satu pengacara terkenal di Indonesia. Klien yang ditangani wanita kelahiran Jakarta, 24 Juli 1957 ini memang lebih banyak publik figure. Mulai dari kalangan politikus, pengusaha, sampai para selebriti.

Anak sulung dari pasangan Syarief dan Betty ini menjalani masa kecil hingga remaja secara nomaden. Dia banyak berpindah kota ketika masih duduk di bangku sekolah karena mengikuti tugas sang ayah yang bekerja di bank pemerintah. Dia pernah bersekolah di Tegal, Semarang, Ambon, dan Bandar Lampung.

Hingga akhirnya ia menambatkan hatinya di dunia hukum dan masuk Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta. Di akhir masa kuliahnya, Elza mulai aktif di dunia hukum.

Kasus pertamanya adalah PHK massal satpam di Telkom. Kemudian setelah meraih gelar sarjana, Elza langsung bergabung bersama kumpulan mantan CPM dan POM AD di Ikatan Warga Satya. Beberapa kantor pengacara pernah dicicipinya.

Dari semua kasus yang ditanganinya, ada satu yang membuat namanya benar-benar melejit, yakni saat menjadi kuasa hukum Tommy Soeharto. Bersama Nudirman Munir, Elza berjuang membela hak putra mantan orang nomor satu Indonesia itu dalam kasus tukar guling Bulog dengan Goro - perusahaan milik Tommy.

Tak puas hanya menjadi pengacara, Elza pun mencoba peruntungan dijagat politik, dia bergabung dengan Partai Hanura. Namun tak berselang lama di partai pimpinan Wiranto, Elza hengkang dan memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto.
Facebook Twitter Google+
Back To Top