Page

Info seputar dunia bisnis, pendidikan dan infotainment

Hati-hati ini dia 7 Penyebab Gusi Bengkak


Kesehatan gusi tampaknya masih sering disepelekan oleh masyarakat Indonesia. Survei Synovate AsiaBus tahun 2011 menyatakan bahwa 5 dari 10 penduduk Indonesia pernah mengalami masalah gusi. Survei dari IPSOS Consumber Tracking 2013 lalu bahkan menunjukkan bahwa penderita gusi bermasalah di Indonesia tercatat sebanyak 28%, atau meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Padahal, gusi tak kalah penting jika dibandingkan dengan organ tubuh lain. Berbagai masalah gusi dapat timbul disertai rasa nyeri yang mengganggu aktivitas. Gusi bengkak juga tidak boleh disepelekan karena berpotensi menyebabkan gigi tanggal atau bahkan menjadi indikasi penyakit yang lebih serius.
Penyebab gusi bengkak sendiri ada bermacam-macam, ini dia 7 di antaranya:
Gingivitis
Gingivitis merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan dan bengkak pada gusi. Meski merupakan penyebab paling umum, banyak orang tidak sadar sedang menderita penyakit ini karena gejalanya kadang tidak terlalu terlihat. Padahal jika tidak diatasi, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis dimana gusi dan tulang penahan gigi melemah. Gigi pun bisa tanggal dengan sendirinya jika kondisi gusi sudah semakin parah. American Dental Association (ADA) bahkan menyatakan jika gingivitis dan periodontitis adalah penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.
Gingivitis sendiri umumnya terjadi saat kebersihan gigi kurang diperhatikan. Bakteri dan sisa makanan dapat membentuk plak yang menempel di gigi. Jika dibiarkan, plak akan menjadi tartar yang memiliki struktur lebih keras dan tidak dapat dihilangkan dengan dental floss dan sikat gigi biasa. Infeksi kemudian dapat terbentuk jika plak menyebar ke sela-sela gusi dan gigi.
Kurang gizi
Beberapa vitamin dan mineral memainkan peranan penting dalam merawat kesehatan gusi, terutama vitamin B, C, kalsium, dan asam folat. Defisiensi vitamin C pun dapat menyebabkan skorbut atau scurvy, yang ditandai dengan kegagalan sintesis kolagen, anemia, serta radang dan pembengkakan gusi. Vitamin C juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena infeksi.
Gigi berlubang
Gigi berlubang termasuk salah satu masalah mulut yang paling sering terjadi. Jika tidak segera ditambal, makanan dapat tersangkut di dalamnya dan menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Rasa sakit akan muncul saat kuman menyerang saraf dan pembuluh darah sehingga tubuh melakukan perlawanan. Reaksi peradangan kemudian timbul di daerah akar gigi saat sistem imun bekerja dan kadang menyebabkan gusi bengkak.
Perubahan hormon
Gusi bengkak banyak diderita para wanita saat masa pubertas, menjelang datang bulan, dan hamil. Pasalnya, mereka mengalami perubahan hormon yang akan meningkatkan aliran darah ke gusi. Akibatnya, gusi mudah iritasi dan bengkak. Perubahan hormon juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab radang gusi dan meningkatkan risiko terkena gingivitis. Konsumsi pil KB serta obat-obatan tertentu seperti obat anti hipertensi dan epilepsi juga dapat menimbulkan gejala serupa.
Tumbuh gigi
Tumbuh gigi sebenarnya merupakan proses alami yang dilalui setiap orang, umumnya dimulai sejak usia 6 bulan hingga gigi geraham bungsu yang muncul di usia dewasa. Tidak semua orang merasakan sakit saat melalui proses ini, namun sebagian justru mengalami nyeri dan pembengkakan gusi.
Rasa sakit masih bisa dianggap wajar jika hanya terjadi dalam 3 hingga 5 hari. Namun jika berkelanjutan, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, gusi bengkak dapat terjadi jika gigi tumbuh dengan posisi tidak tepat karena keterbatasan ruang. Beberapa kondisi yang lebih serius bahkan memerlukan penanganan lebih lanjut seperti operasi kecil atau pencabutan gigi.
Herpes stomatitis
Infeksi jamur dan virus berpotensi menyebabkan gusi bengkak. Misalnya saja virus herpes simpleks yang dapat menimbulkan herpes stomatitis. Infeksi ini dapat menular dan menyebar dengan cepat. Gejalanya termasuk sariawan, demam, gusi bengkak dan berdarah, nyeri, sulit menelan, hingga demam. Penyakit ini sebenarnya tidak terlalu serius, namun dapat kambuh saat daya tahan tubuh menurun karena virus akan tetap tinggal di tubuh dalam kondisi dorman.
Leukimia
Gusi bengkak, lunak, dan mudah berdarah merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh penderita leukemia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sel darah putih muda yang menginfiltrasi jaringan gusi. Masalah ini biasanya terjadi secara berulang dan disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, muntah, dan mudah lelah. Gusi bengkak juga dapat disebabkan oleh efek samping kemoterapi bersama dengan sariawan.


Sumber :  http://webkesehatan.com
Facebook Twitter Google+
Back To Top