Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi / Ar-Razi (Tehran, 864-930)
Meneliti: demam, penyakit cacar, alergi asma, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251
H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah
mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang
kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya
untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin
Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah
sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat
penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan
yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis
tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga mawar pada
musim panas.
Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang
menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada
bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti
tabung, spatula dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri.
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham / Alhazen (Basra, 965 – Kairo 1039)
Meneliti: sifat cahaya.
Dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan yang berkaitan dengannya.
Ia telah memberikan ilham kepada ahli
sains dari dunia barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics, Optics,
Mathematics.
Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan / Gebert (721-815)Meneliti: penemu ilmu kimia
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M.
Dia adalah seorang tokoh Islam yang
mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut
kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia.
Bidang keahliannya, (dimana dia
mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran,
Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi / Al Kindus
Meneliti:
Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran, ensiklopedi,
pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi,
geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno,
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama
Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada
masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga
kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau
bukan.
Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun
barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah
orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri.
Al Khindi ahli adalah ilmuwan
ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik,
kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang
disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu
Kedokteran.
Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani / Al-Kirmani (Kordoba, Al-Andalus / abad 12) Meneliti: geometri, logika dan kedokteran (bedah, amputansi, kauterisasi).
Adalah cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah Al-Majriti.
Ia mempelajari dan berkarya di bidang
bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad
Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam
memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang
tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.”
Ia lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah
(sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri dan
kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta
(Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan
kauterisasi.
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi / El-Zahwari / Az Zahra / Abulcasis (Zahra, Kordoba, Spanyol / 936-1013)
Meneliti: Al-Tasrif, kedokteran, gigi, kelahiran anak, bedah, obat-obatan.
Adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan.
Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid.
Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak
di sekitar Kordoba, kini Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia
dikenal dengan nama “El Zahrawi”.
Ia juga membuat alat bedah/pembedahan ,
teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan
operasi gigi serta peralatan bedah gigi.
Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak.
Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin
oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa
Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang
kedokteran di Eropa. Bidang lain: Surgery, Medicine.
Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi al-Hanafi / Abu Mansyur Almaturiddi (Maturidi, Samarqand)
Meneliti: ilmu kalam
Adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand.
Di bidang ilmu agama, beliau berguru pada
Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis
tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.
Abu Raihan Al-Biruni (Khawarazmi, Turkmenistan, Persia, 15 September 973 – 13 Desember 1048)
Meneliti: matematika, astronomi (determined Earth’s circumference), fisika, ensiklopedia, filsafat, sejarah, obat-obatan, farmasi.
Merupakan matematikawan Persia, astronom,
fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara,
sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di
Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah
yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar
matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman
filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn
Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di
universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas
Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13
Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s
circumference.
Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (Iran, 780 – 850)
Meneliti: matematika (Algebra / Algoritma / Aritmatika / Aljabar), astronomi dan geografi.
Adalah seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan geografi dari Iran.
Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa
Algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan AlGorisma. Nama itu kemudian
dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu hitung.
Mengapa ? Karena dia adalah seorang muslim yang pertama-tama dan ternama dalam ilmu Matematika dan ilmu hitung.
Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut disalin oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar.
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi / Razes (864-930)
Meneliti: Ilmu Kimia (Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya), Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.
Hidup antara tahun 864-930 dan namanya
dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa
itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih
terkenal disebut ilmu Kimia.
Di dalam penelitiannya pada waktu itu
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan
secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang
tidak sulit mempelajarinya.
Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan
pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan
bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang
pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox ,
Chemistry, Astronomy.
Meneliti: bidang logika, matematika, etika, filosofi, politik, sosiologi, music, sains.
Orang barat menyebutnya dengan
ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi dan merupakan
tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika.
Al Farabi juga mengembangkan dan
mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan
sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political
Science, Music.
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani / Abul Wafa (Buzhgan, Nishapur, Iran / Persia 940 – 997 / 998)
Meneliti: astronomi (pergerakan Bulan), matematika (trigonometri).
Adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan
mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana.
Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya.
Salah satu kontribusinya dalam
trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode
untuk menghitung tabel trigonometri.
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina / Ibnu Sina / Syeh Al-Rais / Avicenna (986-1037)
Meneliti: kedokteran,
pengobatan (medicine), fisika, geologi, mineralogi, matematika,
astronomi, filsafat, ilmuwan ensiklopedi, psikologi, penulis kaidah
kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat),
menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, diabetes
dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
Atau dikenal dengan nama Avicenna, hidup
antara tahun 986-1037 M. Ia adalah seorang ilmuwan muslim dan Filosof
besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais.
Keistimewaannya antara lain pada masa
umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah
mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu. Bidang keahliannya
adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang
Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi / Al-Idrisi (Sicily, Masihi, Ceuta, Spanyol, 1099 – 1166)
Merupakan salah seorang pakar sains Islam
yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta
bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan
membagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik,
sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al
Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Spanyol dan meninggal pada 1166
Masihi.
Beliau juga mencatatkan jarak dan
ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh Geografi kurun ke-12 ini
kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Roger’s Book yaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropa, Afrika dan Asia.
Buku ini mencatatkan perihal masyarakat,
budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya.
Beliau penemu garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkannya
dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan
peta Al-Idrisi, dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah
Christopher Columbus.
Piri Reis
Meneliti: geografi, peta dunia.
Pencipta peta dunia terlengkap dibuat
pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan
model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin ini.
Peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter itu benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail.
Bahkan hasil perbandingan dengan
pemotretan dari angkasa yang dilakukan menggunakan satelit saat ini,
memiliki bentuk yang sangat mirip.
Mulanya para sejarawan tidak percaya akan
bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah
kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua
Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda.
Barulah setelah gambar hasil pemotretan
dari satelit pada zaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya
muslimin bangsa Turki tersebut, ternyata sangat nyata kebenarannya bahwa
gambar yang ditorehkan dalam kulit itu memang sangat detail dan
terperinci!. (klik disini unuk membaca artikel: Ilmuwan Muslim Pencipta Peta Dunia Pertama)
Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar
ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami / Omar Al-Khayyám (Nishapur, Iran /
Persia, 18 Mei 1048 – 4 Desember 1131)
Meneliti: sastra, matematika, astronomi.
Adalah seorang sastrawan, pemuisi
(pembuat puisi), ahli matematik, dan ahli astronomi. Khayam yang lahir
pada 18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember
1131 itu mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim
Al-Nisaburi Khayami.
Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna “pembuat khemah.” Beliau paling dikenali kerena himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam. Ia
juga memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui
kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika
modern, penyair.
Ibn Al-Nafis Damishqui / Ibnu Nafis (Damaskus, Suriah 1210 – Kairo, Mesir 17 Desember 1288)
Meneliti: kedokteran (peredaran darah, paru-paru)
Merupakan orang pertama yang secara
akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242).
Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan hingga kini. Namun,
Harvey (1628) dianggap pertama yang menemukannya.
Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru.
Secara besar-besaran karyanya tak
tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus
(kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah
Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
Ibnu Khaldun (Tunisia, 27 Mei 1332/732H – 19 Maret 1406/808H)
Meneliti: filsafat, sejarah, sosiologi, ekonomi.
Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H,
wafat 19 Maret 1406/808H adalah sejarahwan, pendidik ulung, pendiri
filsafat sejarah dan sosiologi.
Ia adalah seorang sejarawan muslim dari
Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,
sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Nasir al-Din Tusi / Al Tusi (17 February 1201 – 25 Juni 1274)
Meneliti: Astronomi,
filsafat, teologi, Ilm al-Kalam, Islamic Philosophy, Astronomy,
Mathematics, Chemistry, Biology and Medicine, Physics, Non-Euclidean
Geometry, Science.
Al Tusi lahir di Tus, wilayah Khorasan,
Iran utara, adalah seorang astronom dan ilmuwan kawakan yang melakukan
penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet
(planetarium) jauh sebelum Copernicus.
Ia lahir pada tanggal 17 February 1201
(11 Jamadi al-Ula 597) dan meninggal dunia pada tanggal 25 Juni 1274,
pada umur 73 tahun (18 Dhu’l-Hijjah 672).
Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari / Ibnu Ismail Al Jazari / Al Jazari
Meneliti: robotika, mekanika, fluida
Ilmuwan
Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan prinsip
hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai
mesin robot.
Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di
Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat,
Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di
Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya
Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail
memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin”
(Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar Donald
Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah
teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazar. Al
Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri.
Lahir di Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur
laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Al-Jazari
merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. (baca: Al-Jazari, bapak robotika modern)
Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS
Meneliti: medis, kedokteran, ahli tulang, ahli bedah.
Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia.
Dia merupakan penemu asli dari teknik
pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang
dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan,
dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi
era modern ini.
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota
Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia
yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.
Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun
936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa
antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang
penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.
Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al
Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia. Al Zahrawi selain
termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena sebagai
seorang Muslim yang taat.
Dalam buku Historigrafi Islam
Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki
menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi.
Kebanyakan dia melakukan pengobatan
kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering kali tidak meminta
bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan pengobatan
kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia
merupakan orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.
Selain membuka praktek pribadi, Al
Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al Hakam II yang
memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah
Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari
tahun 961 sampai tahun 976.
Dia melakukan perjanjian damai dengan
kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan kondisi yang stabil
untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi. Selain itu
dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan dan
pembangunan pasar. Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat
diragukan lagi.
Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi
yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern
adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang
agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang
geser, bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut
digips atau dibalut semacam semen.
Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan,
jika terdapat tulang yang bergeser maka tulang tersebut harus ditarik
supaya kembali tempatnya semula. Sedangkan untuk kasus masalah tulang
yang lebih gawat, seperti patah maka harus digips. Untuk menarik tulang
lengan yang bergeser, Al Zahrawi menganjurkan seorang dokter meminta
bantuan dari dua orang asisten. Kedua asisten tersebut bertugas
memegangi pasien dari tarikan.
Kemudian lengan harus diputar ke segala
arah setelah lengan yang koyak dibalut dengan balutan kain panjang atau
pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang sendi sang
pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya.
Hal ini juga harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya
dalam proses penarikan.
Setelah itu dokter menggerakan tulang
sendi pasien dan mendorong tulang tersebut hingga tulang tersebut
kembali ke tempatnya semula. Setelah tulang lengan yang bergeser
tersebut kembali ke tempat semula, dokter harus melekatkan gips pada
bagian tubuh yang tulangnya tadi sudah dikembalikan. Gips tersebut
mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap.
Kemudian gips tersebut diolesi dengan
putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat. Setelah itu, dengan
menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan pasien digantungkan
ke leher selama beberapa hari. Sebab jika lengan tidak digantungkan,
maka lengan terasa sakit karena masih lemah kondisinya.
Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan
membaik, maka gantungan lengan ke leher dilepaskan. Jika tulang yang
bergeser itu sudah benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik
dan sudah tidak terasa begitu sakit lagi, maka buka semua balutan
termasuk gips yang membalut tangan pasien.
Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut
belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat, maka
perban maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu
lengan pasien dibalut lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu
dibiarkan selama beberapa hari hingga lengan pasien benar-benar sembuh
total.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif.
Kitab tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk
penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi. Dalam penyiapan
obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi.
Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer
dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para penulis.
Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan
judul Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii.
Salah satu risalah buku tersebut juga
diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan
Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga
diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris.
Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa
Latin oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia.
Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi
semakin termasyhur di seluruh Eropa. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang
mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al
Zahrawi ini menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai
kampus-kampus.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang
termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal,
bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan
dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam
kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri / Al Jahiz (Irak, Basra, 781 – Baghdad 869)
Meneliti: biologi, zoologi, evolusi, kuman, teori evolusi, adaptasi, psikologi binatang.
Ia menulis penelitian tentang ilmu hewan
(zoology) pertama kali. Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini
merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi.
Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Nama aslinya adalah Abu Uthman
Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri.
Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli
zoologi Muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang
sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang
dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan.
Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang an-organik
serta mineral.”
Al-Jahiz lah ahli biologi Muslim yang
pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi. Ilmuwan dari abad ke-9
itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang
untuk tetap bertahan hidup.
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup.
Beliau dilahirkan dan dibesarkan di
keluarga miskin. Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga
yang morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin
berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau bersekolah hingga usia 25
tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari banyak hal, seperti puisi Arab,
filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, serta Al-Qur’an
dan hadist.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal
determinisme lingkungan. Menurutnya, lingkungan dapat menentukan
karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Asal muasal
beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan
tempat mereka tinggal.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang,
Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di
dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu
berhasil menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang).
Dalam kitab itu dia menulis tentang
kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun
tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup
burung melalui migrasi.
Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz
sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang
melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh
terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.
Karirnya sebagai penulis ia awali dengan
menulis artikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus
menulis hingga menulis dua ratus buku semasa hidupnya. Pada abad ke-11,
Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya
dari Kitab al-Hayawan of Aristotle.
Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice & the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of eloquence and demonstration), Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The book of dithyramb of concubines and ephebes), dan Risalat mufakharat al-sudan ‘ala al-bidan (Superiority Of The Blacks To The Whites).
Suatu ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal
setelah lima puluh tahun menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika ia
berusia 93 tahun.
Ali Ibn Rabban Al-Tabari (838-870)
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 838 – 870.
Al Ibadi (873)
Seorang pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
Ibnu Fadlan (abad 10)
Membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.
Ibnu Majid (abad 15)
Pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
Ibnu Batutah (1369)
Membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.
Ibnu Khuradadhbih (abad 9)
Karya geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.
Imam Hanafi / An Nukman bin Tsabit (700)
Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak.
Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur’an dan
hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak ada
dasarnya dalam Al Qur’an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau
bersumber pada Al Qur’an, hadis, qiyas dan ihtisan.
Imam Maliki / Abu Abdillah Malik bin Annas (716)
Beliau lahir di Madinah tahun 716 M.
Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu
fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma sahabat, dan
kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya
adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam Syafi’i.
Imam Syafi’i / Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafi’i (767)
Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767
M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada
usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz.
Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal hadist yang terdapat dalam
kitab Al Muwaththa karya Imam Malik.
Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus
dalam spesialisasi hadist dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga
beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi fatwa kepada
masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah.
Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan Al ‘Um. Ajaran Imam Syafi’i terkenal dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.
Imam Hambali / Ahmad bin Hambal Asy Syaibani (855)
Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M.
Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum
fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur’an, hadis, dan fatwa para
sahabat.
Imam Ghazali / Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali (1058)
Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau
tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu
filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat
gelar Hujjatul Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin.
Al Farazi (790)
Pperintis alat astrolab planisferis yaitu
mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung
waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang
serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.
Taqiuddin (1565)Merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.
Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi / Ibn al-Baitar (Malaga, Spanyol)
Merupakan salah seorang pakar sains Islam
yang hidup antara tahun 1200-an, ia meninggal pada tahun 1248. Lebih
dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga, Spanyol.
Al Ghazali (1111)
Pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial
pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai
jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.
Al Mas’udi
Menerbitkan ensiklopedi geografi yang
membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi
geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).
Al Idris (1154)
Ahli peta Bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
Yaqut Hawami (1229)
Membuat kamus geografi pertama
berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi
informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya,
geografi matematika dan politik.
Abu Al-Nasr Al-Farabi / Al-Pharabius (870 – 950)
Dikenali sebagai Al-Pharabius di
dunia barat, ia merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah
Islam yang hebat dalam dunia Islam pada kala itu, beliau hidup antara
tahun 870 – 950. Dia berasal dari Farab, Kazakhstan.
Ibnu Abdus Salam (abad 13)
Merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.
Safiuddin (1294)Memperkenalkan teori musik.
Al Mawsili (850)
Ahli musik klasik, pengembangan notasi
mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat
musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek,
musik keroncong dan morisko. Oleh muridnya yang menjadi musisi ulung
bernama Ziryab memperkenalkan ke Spanyol pada tahun 822.
Abu Hasan Al Asy’ari (837)
Adalah tokoh ilmuwan muslim dibidang ilmu
tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al
Asy’ari dikenal dengan paham Asy’ariah. Adapun ajaran Asy’ariah yang
berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah SWT. ada 13 (wujud,
qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat,
qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama’, bashar dan kalam) ditambah dengan 7
sifat maknawiyah (qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, basiran,
mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah SWT.
Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji / Alpetragius (1204)
Di dunia barat dikenali sebagai Alpetragius, merupakan salah seorang ahli sains Islam.
Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 )
Adalah seorang pemikir muslim dari Mesir,
dan salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. Beliau belajar
tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga
murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang
mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di
negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir
selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan
Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem
pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam
al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.
al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr (1937)
Lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh)
pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang
pengajar di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti
Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih
memberikan pelajaran Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang ‘Alim Robbaniy
dan pernah menjabat sebagai wakil mudir (rektor) Universitas Islam
Madinah yang waktu itu rektornya adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912)
Adalah seorang matematikawan, putra dari
Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf
lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus
pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah
namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).
Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan (1211 – 1282)
Adalah sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan
(Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus
Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan
meninggal 30 Oktober 1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn
Khallikan memilih “bahan faktual untuk biografinya dengan sangat baik
dari sisi pengetahuan akademis” dan buku ini juga menyebutkan “… ia
adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya
kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah
tidak lagi ada.” Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai
dengan tahun 1274.
Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) “Al-Tulaytuli” (dari Toledo)
Adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.
Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873)
Adalah seorang astronom dan matematikawan
dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan
Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip
Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan
Al-Ma’mun.
Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (714 – 800)
Ia lahir di Madinah pada tahun 714 (93
H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H). Ia adalah pakar ilmu fikih dan
hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
Yusuf al-Qaradawi (1926 – 2010)
Adalah seorang cendekiawan Muslim yang
berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern
ini. Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang
ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan
sebagai bahan rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula
yang mengkritik fatwa-fatwanya. Qaradawi lahir di Shafth Turaab, Kairo,
Mesir, 9 September 1926, umur 84 tahun.
Jalaluddin as-Suyuthi (1445- 1505)
Beliau lahir 1445 (849H) – wafat 1505
(911H), adalah ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15
di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya
Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al
Manaawi. Dalam Kitab beliau yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau
menyebutkan bahwa dari setiap guru yang aku datangi aku mendapatkan
lisensi dan aku menghitungnya sampai sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (1292 – 1350)
Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada
tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350) adalah
seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad
ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga
seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu,
ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.
Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936)
Adalah seorang intelektual Muslim Barat,
yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang puitis dan akurat dalam
bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang kemudian
berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis,
yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang
jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama.
Dididik di Harrow, ia terlahir pada
keluarga Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria
terkenal William sang penakluk. Pickthall berkelana ke banyak
negara-negara Timur, mendapat reputasi sebagai ahli masalah Timur
Tengah. Ia menerbitkan terjemahannya atas Al Qur’an (The meaning of the Holy Qur’an), ketika menjadi pejabat di bawah pemerintahan Nizam dari Hyderabad.
Terjemahannya ini menjadi terjemahan
dalam bahasa Inggris pertama yang dilakukan oleh seorang Muslim dan
diakui oleh Universitas Al Azhar (Mesir); terjemahan ini oleh Times Literary Supplement disebut sebagai sebuah pencapaian penulisan yang besar. Pickthall dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood.
Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)
Merupakan filsuf Iran yang menonjol dari
Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik yang aktif selama masa Al-Booye.
Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama berkaitan dengan isu etik.
Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869)
Adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab
yang berasal dari Afrika Timur, (781 – Desember 868/Januari 869). Ia
merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur
Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi
Mu’taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.
Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad / Ibnu Rushd / Ibnu Rushdi / Ibnu Rusyid / Ibnu Rusyd / Averroes (Spanyol, 1126 – Maghribi, 1198)
Meneliti: falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains.
Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko,
dan meninggal di Maghribi 10 Desember 1198, beliau adalah ahli falsafah
dari Spanyol (Andalusia) yang paling agung pernah dilahirkan dalam
sejarah Islam.
Adalah ahli falsafah, perubatan,
matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan
sains. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi
juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai
Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan
resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya
aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu
filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad
pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari
Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik.
Masa hidupnya sebagian besar diberikan
untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat,
Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas
filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad
pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang
mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan
masalah hukum.
Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti (Al-Andalus, Madrid, Spanyol, 1008 )
Meneliti: astronomi (kalender Hijriyah, triangulasi, geodesi), kimia, matematika.
Adalah seorang astronom, alkimiawan,
matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol yang
dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau
1007 M).
Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest,
memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi
kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik
geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis
Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia
benar-benar salah satu penulisnya.
Abu Nashr Mansur bin Ali (Khwarazm, 970 – 1036)
Meneliti: matematika (hukum sinus).
Ia merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.
Abu Nashr Mansur (Khwarazm, Afghanistan)
Meneliti: matematika, astronomi, politik.
Dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang
menguasai daerah itu. Ia kemudian menjadi pangeran dalam iklim politik.
Ia merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega penting para matematikawan.
Bersama mereka menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan
mendedikasikan karyanya pada orang lain.
Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada
matematika, namun beberapa karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia
memiliki banyak tulisan penting pada trigonometri, yang dikembangkan
dari tulisan Ptolomeus. Ia juga memelihara karya Menelaus dari
Alexandria dan mengerjakan kembali banyak teorema Yunani. Ia meninggal
di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.
Muhammad Asad / Leopold Weissa (Lemberg, Austria-Hongaria, 1900 – Spanyol 1992)
Meneliti: Tafsir ilmu Islam
Adalah seorang cendekiawan muslim, mantan
Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa Bangsa, dan penulis
beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu tafsir Al Qur’an modern
yakni The Message of the Qur’an.
Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold
Weiss pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran
Austria-Hongaria (sekarang bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam
lingkungan keluarga Yahudi.
Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria
pada tahun 1900 dan meninggal di Spanyol pada tahun 1992. Pendidikan
agama yang ia enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia
familiar dengan bahasa Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks
maupun tafsir dari Talmud, Mishna, Gemara dan Targum.
Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh / Ibnu Bajjah / Avempace (Saragossa, Spanyol, Fes, 1138)
Meneliti: kedokteran, matematika, astronomi, filsafat Islam
Ia merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138.
Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas
pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan tulisannya
tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia
memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, matematika, dan
astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa,
namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan
Motivahhed, ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.
Kamaluddin Ad Damiri (1450)
Mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
Abu Bakar Al Baytar (1340)
Pembuat buku tentang kedokteran hewan yang pertama di dunia.
Al Khazini (1121)
Ahli kontruksi, pengarang buku tentang
teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis,
hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas,
teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)
Al Farghani (870)
pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.
Al Razi (abad ke8)
Pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya
rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak
parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman
untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta,
bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari
kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan,
penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar.
Banu Musa bersaudara (abad ke 9)
Pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat
pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air
otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang
terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang,
teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah.
Abul Hasan Ali Al-Masu’di
Merupakan salah seorang pakar sains Islam
yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di Baghdad, dia juga
merupakan seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah
mengembara ke Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta
menghabiskan umurnya di Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan
sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas’ud. Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawahir
(Padang Emas dan Lombong Manikam) yang ditulis pada 943, merupakan
himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya. Ia menyentuh aspek sosial
dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai agama dan penerangan
geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku terakhirnya
Jabir Ibnu Hayyan (813)
Ahli kimia dengan berbagai eksperimennya,
penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system
penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur,
soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh
sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi
terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya
dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun
Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis
di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi
kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi
kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain
dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi
dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan
proses-proses tersebut.
Abu Bakar Ar Razi (935)
Membagi zat kimia ke dalam kategori
mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton,
pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.
Al Majriti (1007)
Membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)
Ibnu Thufail (1185)
Dokter, filosof, penulis novel filsafat
paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh
Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
Ibnu Al Muqaffa (757)
Pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.
Ikhwan Ash Shafa (983)
Pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).
Al Khwarizmi (850)
Menemukan logaritma (berasal dari nama Al
Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu
bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.
Abu Wafa’ (997)
Pengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.
Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901)
Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Al Battani (929)
Ahli astronom terbesar Islam, mengetahui
jarak Bumi – Matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang
dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal,
menerangkan bahwa Bumi berputar pada porosnya, dan mengukur keliling
Bumi (jauh sebelum Galileo), ia juga membuat table astronomi dan orbit
planet-planet.
Ibnu Al Haytsam (1039)
Pelopor di bidang optik dengan kamus
optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da
Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya
(jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub,
menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.
Salman Al Farisi
Pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.
Miqdad bin Amru
Pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.
Al Nadim (990)
Pada abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.
Ma’mun Ar Rasyid
Yang hidup tahun 815, abad 9 adalah
pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan
Darul Hikmah di Baghdad.
Nizam Al Mulk (1067)
Plopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford University. Inggris.
Al Farabi (950)
Ahli musik dan filsafat Yunani, salah satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas.
Ibnu RusydI / Averusy (1198)
Dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.
Tsabit bin Qurrah (901)
Penemu pertama teori tentang getaran/trepidasi.
Fakhruddin Razi (1290)
Ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.
Al Battani (sekitar 850 – 923)
Adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Arab. Al Battani lahir di Harran dekat Urfa. Salah
satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari
sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga
menemukan sejumlah persamaan trigonometri.