Sering merasa lemah dan mudah terkena penyakit? Langganan terserang pilek dan flu
setiap musim hujan dan pancaroba tiba? Mungkin sistem imun Anda sedang
terganggu. Sistem imun sendiri merupakan sistem perlindungan tubuh dari
virus, bakteri, jamur, dan patogen lainnya. Saat sistem imun melemah,
daya tahan tubuh berkurang sehingga Anda mudah sakit.
Cara termudah untuk meningkatkan sitem imun
adalah rutin berolahraga dan menjaga asupan nutrisi. Jika diperlukan,
tak ada salahnya untuk mengonsumsi suplemen untuk mendapatkan vitamin
dan mineral tambahan selain banyak makan sayuran dan buah. Terutama vitamin yang dapat meningkatkan sistem imun berikut ini:
Vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk sistem daya tahan tubuh. Vitamin larut
lemak ini dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dalam proses
oksidasi akibat radikal bebas. Perlindungan inilah yang kita butuhkan
agar terhindar dari serangan penyakit saat usia bertambah. Vitamin A
juga bermanfaat untuk melindungi penglihatan dari degenerasi makula.
Vitamin A pun dapat meningkatkan kerja sel darah putih, meningkatkan
kekebalan terhadap infeksi dan karsinogen, serta menjaga kesehatan
jaringan lunak, kulit dan membran mukosa yang menjadi sistem pertahanan
terluar tubuh kita. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pemberian
vitamin A pada anak-anak kurang gizi dapat menurunkan tingkat kematian
akibat infeksi campak.
Sementara itu, karotenoid dan beta karoten yang dapat dikonversi
menjadi vitamin A juga memiliki manfaat unik bagi sistem imun. Misalnya
saja likopen dan zeaxanthin yang dapat menurunkan risiko serangan
kanker.
Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan
tubuh kita. Cara kerjanya adalah dengan mengubah makanan menjadi energi
dan bahan bakar agar fungsi organ dapat berjalan maksimal. American
Cancer Society pun mengatakan jika vitamin B juga mampu melindungi kita
dari berbagai gangguan kesehatan.
Misalnya saja vitamin B6 yang penting bagi sistem imun. Defisiensi
vitamin B6 dapat menurunkan respon sel darah putih dan menyebabkan
penyusutan timus, kelenjar yang memproduksinya. Vitamin B12 bermanfaat
dalam pembelahan dan perkembangan sel. Tanpa B12 yang cukup, sel darah
putih tidak bisa matang dan bertambah banyak. AIDS bahkan lebih cepat
berkembang pada pasien yang kekurangan vitamin B6 dan B12. Selain itu,
B9 atau asam folat penting dalam perkembangan dan perawatan sistem imun.
Vitamin C
Vitamin C menjadi salah satu vitamin yang paling banyak dikaitkan
dengan sistem imun. Vitamin larut air ini memang digunakan sel darah
putih untuk melawan infeksi dan peradangan. Konsumsi vitamin C secara
berkelanjutan juga dapat membantu tubuh mempercepat penyembuhan luka.
Selain itu, antioksidan di dalamnya dapat melindungi tubuh dari zat
kimia berbahaya dan polusi udara. Dosis tinggi vitamin C pun diyakini
dapat menyembuhkan flu dan demam meski masih diperlukan penelitian lebih
lanjut.
Vitamin D
Sering dikenal akan manfaatnya untuk tulang, mungkin belum banyak
orang tahu bahwa vitamin D juga dapat meningkatkan sistem imun. Sebagai
kalsitriol, vitamin D dapat mengaktifkan sel T yang diperlukan untuk
melawan penyakit sekaligus mencegahnya membunuh jaringan asli tubuh.
Defisiensi vitamin D bahkan terkait dengan perkembangan gangguan
autoimun.
Peningkatkan sistem imun oleh vitamin D juga dapat membantu tubuh
melawan sel kanker colorectal seperti diungkap oleh Dana-Farber Cancer
Institute. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang diberikan vitamin D
dosis tinggi sebelum menjalani perawat dapat bertahan hidup lebih lama
daripada mereka yang tidak.
Vitamin E
Sama halnya dengan vitamin C dan A, vitamin E mampu mengikat radikal
bebas yang terbentuk dari oksidasi dan menyebabkan kerusakan genetik
serta kematian sel. Mencukupi kebutuhan vitamin E juga dapat melindungi
liver dan ginjal dari berbagai masalah.
Vitamin E pun bermanfaat bagi penderita diabetes karena membantu
mengontrol gula darah dan tingkat kolesterol. Lebih lanjut, Maryland
Medical Center mengungkap bahwa vitamin E dapat menurunkan risiko
penyakit jantung.
Vitamin K
Vitamin K diperlukan dalam proses pembekuan darah agar aliran darah
tetap berfungsi normal setelah mengalami cedera. Namun tak hanya itu,
vitamin K juga dapat melindungi tubuh dari penyakit liver dan kanker
prostat. Vitamin K pun dapat mencegah penumpukan kalsium seperti
diungkap oleh George Matelijan Foundation. Seperti diketahui, penumpukan
kalsium dan senyawa lain pada arteri dapat menyebabkan artesklerosis
atau pengapuran arteri yang memicu penyakit jantung.
Nutrisi lain yang dapat meningkatkan sistem imun
1. Kromium
Penelitian menunjukkan bahwa kromium dapat meningkatkan kemampuan sel
darah putih dalam melawan infeksi. Mineral ini juga digunakan untuk
mengatur kadar gula darah agar tetap normal.
2. Tembaga
Defisiensi tembaga dapat mempengaruhi sistem imun dan mengurangi fungsi
sel yang menyerang bakteri. Namun belum diketahui apakah tambahan
suplemen tembaga pada individu yang kebutuhannya telah terpenuhi dapat
meningkatkan sistem imun.
3. Besi
Defisiensi zat besi dapat menghambat respon imun dan berkaitan dengan
menurunnya fungsi pagositas untuk melawan jamur. Kekurangan zat besi
juga bisa menyebabkan anemia dan memicu komplikasi lain seperti
tachycardia dan restelss legs syndrome.
Meski demikian, tak perlu berlebihan dalam mengonsumsi suplemen ini
karena kelebihan zat besi justru berbahaya bagi sistem imun. Zat besi
dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas
intrasel, menyebabkan kerusakan oksidatif, mengurangi produksi sitokin
utama, dan memicu perkembangan patogen intrasel.
4. Mangan
Mangan dalam jumlah tepat diperlukan untuk pementukan kulit, tulang, dan
tulang rawan. Mangan juga dapat membantu mengaktifkan superoxida
dismutase, enzim antioksidan yang penting untuk tubuh. Mangan pun
diketahui bisa mengingkatkan aktivitas makrofaga, sel darah putih yang
berfungsi untuk membersihkan tubuh dari bakteri yang tidak diinginkan.
5.
Selenium
Selenium merupakan faktor nutrisi tunggal paling penting bagi keberlangsungan hidup penderita AIDS. Selenium pun dapat melindungi kita dari kerusakan jantung akibat cytomegalovirus. Defisiensi selenium bahkan diduga dapat menyebabkan virus bermutasi menjadi lebih berbahaya.
Selenium merupakan faktor nutrisi tunggal paling penting bagi keberlangsungan hidup penderita AIDS. Selenium pun dapat melindungi kita dari kerusakan jantung akibat cytomegalovirus. Defisiensi selenium bahkan diduga dapat menyebabkan virus bermutasi menjadi lebih berbahaya.
6. Seng
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seng dapat memulihkan daya tahan
tubuh yang melemah. Defisiensi seng pun dapat menurunkan kemampuan sel T
dan sel imun lainnya. Seng juga banyak digunakan untuk mengobati flu.
Namun, sama dengan zat besi dan mangan, kelebihan seng dapat mengganggu
daya tahan tubuh sehingga dosisnya harus diperhatikan dengan baik.
7. Arginine
Asam amino l-arginine mampu meningkatkan respon sel T yang diperlukan
dalam autoimune. Nutrisi ini juga dapat mempercepat pemulihan setelah
menjalani operasi serta pengobatan kanker dan AIDS. Namun, anda perlu
berhati-hati karena kadar arginine yang sangat tinggi dapat bersaing
dengan lisin, asam amino yang menjaga tubuh dari virus.
8. Alkilgliserol (AKG)
AKG dapat meningkatkan produksi sel-sel darah putih,total antioksidan
dalam darah, serta respon alami tubuh dalam melawan bakteri dan jamur.
Nutrisi yang banyak terdapat di liver ikan hiu ini telah digunakan
selama lebih dari 50 tahun di Eropa dalam pengobatan dan pencegahan
kanker. AKG pun banyak dipakai untuk melawan infeksi dan gangguan
pernafasan.
9. Koenzim Q10 (CoQ10)
CoQ10 dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperkuat makrofaga
dan meningkatkan energi. Peranannya termasuk penting karena jaringan dan
sel dalam sistem imun sangat bergantung pada kesedian energi. CoQ10
juga termasuk salah satu antioksidan lipid terpenting dan dapat
melindungi tubuh dari radikal bebas. CoQ10 pun kerap digunakan dalam
perawatan atau pencegahan berbagai penyakit, termasuk darah tinggi,
parkinson, AIDS, alergi, migrain, gagal ginjal, penyakit jantung dan
periodontal.
10. Dimetilglisin (DMG)
DMG merupakan turunan asam amino glisin yang dapat ditemukan secara
alami di polong-polongan, gandum sereal, dan liver. Beberapa penelitian
menunjukkan jika DMG dapat menstimulasi sistem imun dan fungsi
neurologis.
11. Fitonutrien
Fitonutrien merupakan senyawa bioaktif yang dapat ditemukan dari
tumbuhan. Senyawa ini dihasilkan tumbuhan untuk melindungi dirinya dari
virus, bakteri, dan jamur. Mengonsumsi makanan kaya fitonutrien diyakini
dapat meningkatkan sistem imun dan mengeluarkan karsinogen dari tubuh.
Perhatikan asupan vitamin–dan juga mineral–yang masuk ke tubuh untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus menjaga agar tubuh tetap
terhindar dari berbagai serangan penyakit. Nutrisi (vitamin dan mineral)
di atas ada yang cukup akrab di telinga kita, namun ada juga yang asing
dan jarang kita dengar. Akan tetapi, anda bisa mengecek berbagai
kandungan tiap produk makanan melalui label yang tertera dalam
kemasannya. Dan anda juga bisa mencari tahu kandungan tiap-tiap makanan
alami (buah, sayuran, dll) untuk mengetahui nutrisi apa saja yang
terkandung di dalamnya.
Sumber : http://webkesehatan.com